24 Mei 2009

Sosialisasi Tim Sampah Plastik ke Muslimat NU Barakas Daja Guluk-Guluk Sumenep


Siti Nujaimatur Ruqayyah, siswi XI IPA SMA 3 Annuqayah, Koordinator Data & Dokumentasi Tim Sampah Plastik School Climate Challenge Competition British Council

Jum'at (22/5) kemarin, program sosialisasi proyek Tim Sampah Plastik School Climate Challenge (SCC) SMA 3 Annuqayah kembali terlaksana. Sosialisasi ke Muslimat NU Barakas Daja Guluk-Guluk Sumenep ini kami laksanakan bersama tim proyek yang lain, yakni Tim Gula Merah dan Tim Pupuk Organik yang juga memiliki tujuan serupa.
Sesampainya di sana, kami tidak langsung memulai kegiatan kami. Sambil menunggu pengajian yang biasa mereka laksanakan selesai, kami disilakan duduk untuk menikmati hidangan yang disajikan.
Acara sosialisasi kemarin berlangsung sekitar dua jam. Setelah Ustadzah Mus'idah, pendamping Tim Gula Merah memperkenalkan diri kami dan menjelaskan maksud kedatangan kami, barulah kemudian acara dimulai.
Tim proyek kami mendapat giliran pertama untuk berbicara. Kebetulan saya sendiri yang ditunjuk untuk presentasi. Seperti biasa, saya memberikan informasi tentang bahaya sampah plastik dan dampak yang ditimbulkan kepada para hadirin. Acara ini dimaksudkan agar masyarakat bisa membentuk sikap peduli terhadap bahaya sampah plastik, sehingga dapat menyadari dan mengurangi penambahan sampah plastik. Namun sebelumnya saya diminta untuk menjelaskan isu global warming dan mengaitkan hal tersebut dengan berbagai bencana yang terjadi saat ini. Tampaknya masyarakat sangat antusias dengan solusi yang kami berikan, yakni memanfaatkan sampah plastik menjadi kriya yang bernilai guna.
Karena masyarakat di sana mayoritas ibu-ibu, mereka berniat akan membuat plastik untuk anak-anak mereka yang tahun depan akan masuk sekolah. Tapi sayang sekali saat itu kami tidak membawa bahan produksi yang lengkap sehingga kami tidak dapat mendampingi mereka belajar bersama membuat tas plastik. Setelah tim proyek saya selesai, kemudian dilanjutkan dengan tim proyek selanjutnya.
Acara berjalan dengan lancar. Sebelumnya saya sempat cemas begitu melihat peserta yang kurang lebih 200 orang, karena bukan hanya masyarakat, para santri Pesantren Atarbiyah pun turut hadir dalam acara tersebut. Saya merasa sosialisasi ini sangat memuaskan, entah apa karena ini merupakan sosialisasi terakhir dalam kegiatan SCC. Saya sangat lancar dalam presentasi. Apalagi melihat mimik masyarakat yang begitu serius menyimak sosialisasi ini. Perasaan canggung karena harus turun langsung kepada masyarakat yang sedikit tidaknya harus memakai bahasa Madura yang baik tidak saya rasakan. Semuanya lepas. Rupanya acara ini juga melatih saya untuk bersosialisasi dengan masyarakat secara langsung.

1 komentar:

M. Faizi mengatakan...

makin hari makin cerdas.