23 Maret 2010

Libur UN, MI 3 Annuqayah Adakan Kursus

Muhammad-Affan, Waka Kesiswaan MI 3 Annuqayah

Menjelang libur UN, Kepala MI 3 Annuqayah, H.M. Mahfud Manaf, A.Ma, mengadakan rapat mendadak dengan beberapa pengurus sekolah. Rapat yang dilaksanakan pada hari Sabtu, 20 Maret, atau dua hari sebelum pelaksanaan UN tersebut di antaranya membicarakan kegiatan untuk mengisi waktu libur sekolah selama pelaksanaan UN.

“Selama pelaksanaan UN, saya menginginkan kegiatan ekstra MI 3 Annuqayah tetap berjalan seperti biasa,” kata beliau dalam pembukaan rapat tersebut. “Selain itu, saya juga berharap ada kegiatan baru yang bisa dilaksanakan selama liburan ini,” lanjutnya.

Rapat yang berlangsung sekitar setengah jam itu akhirnya menyepakati untuk melaksanakan kursus ekstra baca tulis khusus kelas satu dan dua MI 3 Annuqayah. Seperti kata TU MI 3 Annuqayah, Homaidah, S.Pd.I, melihat beberapa anak yang masih mengalami kesulitan dalam baca tulis khusus untuk kelas satu dan dua maka pelaksanaan kursus menjadi efektif.

Akan tetapi menurut Homaidah, kegiatan kursus baca tulis yang berlangsung sejak Senin (22/3) kemarin dan rencananya hingga 3 April tersebut ternyata tidak hanya diikuti oleh kelas satu dan dua. Tampak hadir juga murid kelas tiga dan empat. “Mungkin mereka ingin bermain dan belajar bersama, meskipun sebenarnya mereka sudah bisa baca tulis,” katanya.

Kursus ini difasilitasi oleh Mega Eka Suciyanti, salah satu fasilitator MI 3 Annuqayah. Sedangkan dua fasilitator MI 3 lainnya, Fatimatuzzahroh dan Siti Mailah, menjadi peserta UN.

12 Maret 2010

MI 3 Annuqayah Rayakan Maulid, Penonton Membludak


Muhammad-Affan, Waka Kesiswaan MI 3 Annuqayah

Jumat 12 Maret 2010, Madrasah Ibtidaiyah 3 Annuqayah menyelenggarakan Maulid Nabi Muhammad SAW. Ini adalah kali kedua MI 3 Annuqayah merakayakan maulid dengan penceramah yang sama: Kiai Luqman, pengasuh MI Nurul Islam Sumber Pinang.

Dalam sambutannya, kepala MI 3 Annuqayah, H.M.Mahfud Manaf, A.Ma, menyampaikan dengan tegas bahwa pelaksanaan Maulid MI 3 Annuqayah sengaja tidak digabung dengan MTs dan SMA dikarenakan beberapa alasan mendasar.

“Jika perayaan maulid MI diisi materi ceramah semisal MTs dan SMA justru menjadi tidak efektif untuk anak-anak. Karena dunia mereka beda, tingkat pencerapannya beda juga,” katanya. “Untuk acara ini, saya pesan secara khusus agar materinya lebih ditekankan kepada motivasi belajar dan akhlak luhur bagi anak-anak,” katanya.

Kepala sekolah juga menyampaikan permohonan maaf atas keterbatasan sambutan dan hidangan. “ Saya mohon maaf apabila ada hal-hal yang kurang berkenan. Acara ini sepenuhnya diprakarsai oleh anak-anak, termasuk kepanitiannya. Sekolah hanya menfasilitasi dan memberi dukungan semampunya,” katanya. “Jadi, mohon maaf jika ada yang kurang berkenan,” lanjut Mahfud Manaf merendah.

Acara yang dimulai pukul 08.15 WIB tersebut berlangsung sangat meriah. Pada sesi ‘Cerita Bersama”, Kiai Luqman bercerita tentang keluhuran akhlak Nabi, kemudian memotivasi anak-anak agar meneladani Nabi. Beberapa kali ia tampak mengajak anak-anak bernyanyi bersama. Anak-anak pun semangat.

“Ayo siapa bisa menyanyikan lagu yang tadi Kakak nyanyikan sambil menggerakkan tubuh? Ada hadiahnya lho…” katanya, disambut riuh dan acungan jari anak-anak. Zilvia maju pertama kali kemudian disusul Nely, siswi satu MI. Keduanya langsung dihujani sorak-sorai anak-anak.

Pada sesi penampilan, anak–anak mementaskan tari samman, shalawat, drama, dan musikalisasi puisi. Tampak di luar gedung aula puluhan siswi MTs dan SMA antusias menonton acara. “Peringatan maulid kali ini sangat istimewa. Saya sangat senang,” kata Ibad dan Arika, siswi kelas enam. Acara ditutup dengan pembacaan doa bersama dipimpin oleh Ny. Maryam Mahfudz.

Selesai acara, fasilitator MI 3 Annuqayah, Mega ESY, Siti Mailah, dan Fatimatuzzahrah, melakukan rapat evaluasi dengan panitia yang kesemuanya terdiri dari anak-anak kelas satu sampai kelas enam.

08 Maret 2010

Bila Siswa dan Guru Merindukan Buku


Ummul Karimah, XII IPA SMA 3 Annuqayah

Gedung Perpustakaan Madaris 3 Annuqayah masih tampak tegak mendongak menatap langit sampai Jumat (05/03) pukul 14.33 WIB kemarin, ketika dua sosok lelaki masuk ke dalam ruangan itu. Hanya lima menit, lalu bergeser setengah meter ke depan rak-rak buku di barat dan di timur. Karpet yang semula rapi kini telah terobrak-abrik.

Tidak seorang siswa pun sempat memperhatikan kejadian itu, tahu-tahu gedung itu sudah berubah jadi puing berlepotan cat dinding berwarna hijau dan kuning. Kedua pak tukang itu dengan tekun menembeli gedung berlubang sebelum mengecatnya.

Namanya perpustakaan, tempat para siswa membuka jendela wawasan dan mengembangkan diri. Posisinya berada di tengah lokasi Madaris 3 Annuqayah menghadap ke arah selatan, lurus dengan gerbang utama. Perpustakaan itu selalu ramai pengunjung dari awal diresmikan pada tahun 2006 lalu. Namun, beberapa minggu terakhir ini ruangan yang berukuran 7 X 10 meter itu tampak sendiri dari waktu ke waktu yang sebenarnya bising. Tak ada yang tahu kondisi perpustakaan itu kecuali para pengurusnya.

Mamluatul Bariroh (21), salah satu staf perpustakaan, tak banyak menonjolkan kata-kata untuk masalah ini. Namun dia justru lebih menonjolkan aksi dengan mengadakan rapat pengurus perpus meski tanpa koordinator, sebab K.H. Ahmad Hazim, koordinator perpus tersebut telah memasrahkan perpustakaan itu sepenuhnya pada pengurus perpus periode 2010-1011. Akhirnya hasil rapat itu mendukung agar perpustakaan segera mendatangkan dokter untuk mendiagnosis dan mengobati segala yang sakit.

“Sebenarnya kami takut karena tak ada konfirmasi pada koordinator, tetapi ini mendesak dan harus segera. Kami tak mau siswa selalu bertanya-tanya kapan perpus akan dibuka,” ungkap Mamluah yang telah menjadi pengurus sejak perpus itu diresmikan.

Belakangan, lanjut santri PPA Karang Jati yang berasal dari Pakandangan itu, banyak sorotan dari para guru. Terutama guru Bahasa Inggris yang memerlukan tip untuk latihan listening. Hal itu sangat berpengaruh pada teknis proses KBM.

Hafiyatul Fajariyah (28), salah satu guru Bahasa Inggris di Madaris 3 Annuqayah mengaku sangat menyayangkan akan kondisi perpus yang seharusnya maksimal dalam membantu Bimsus (Bimbingan Khusus) persiapan UN kelas akhir. Meski, menurut ibu dengan satu anak itu, ia hanya guru harian Bahasa Inggris dan bukan guru Bimsus, namun ia mengaku iba akan kondisi yang memprihatinkan itu. “Sungguh ini tidak kami harapkan,” keluhnya dalam Bahasa Inggris.

Untuk meredakan hujan cemas dari seluruh penghuni Madaris 3 Annuqayah, maka diundanglah 2 orang pak tukang, Maimun (40), dan anaknya, Ma’mum, untuk memperbaiki perpus. Mungkin terdengar cukup aneh, karena dilihat sepintas dari gerbang, perpus itu masih tampak sehat dan indah.

Namun bila siapapun mendekat ke arah pintu akan tahu kalau kaca pintunya retak memanjang ke atas. Jangan sampai masuk, karena bila itu terjadi hati akan miris melihat dindingnya yang serba lubang, atau berlumut akibat atap bocor dan air hujan merembes masuk ke dalamnya. Kondisi ini akan membuat siapapun angkat bicara: separah inikah? Maklum, bangunan yang di dalamnya berisi 1800 buku itu telah berumur 4 tahun. Kurun waktu yang cukup lama untuk mengantarkan ratusan siswa dan puluhan guru dalam melewati jalan setapak menuju kebun wawasan.

Untunglah, setelah melihat gedung perpus direhab itu, seluruh siswa dan guru dapat menenangkan hati mereka yang resah oleh rasa rindu membaca buku.

07 Maret 2010

OSIS SMA dan MTs 3 Annuqayah Bersatu Rayakan Maulid Nabi Muhammad

Mus’idah Amien, Waka Kesiswaan SMA 3 Annuqayah

OSIS SMA dan MTs 3 Annuqayah Sabtu (06/03) kemarin merealisasikan salah satu programnya yaitu memperingati kelahiran Nabi Besar Muhammad SAW. Pada rapat perdana, seluruh panitia sepakat acara ini akan dilaksanakan di halaman Madaris 3 Annuqayah. Namun karena kondisi cuaca kurang bersahabat panitia memilih jalan pintas yaitu dilaksanakan di Aula Utama Madris 3 Annuqayah saja.

Sebelum acara peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW dilaksanakan, panitia menggelar lomba sholawat antarkelas dalam waktu tiga hari berturut-turut. Adapun tujuan diselenggarakannya lomba sholawat tersebut adalah dalam rangka menggali potensi siswa yang selama ini terpendam.

Dengan lomba ini, OSIS SMA 3 dan MTs 3 Annuqayah bisa melihat dan mewadahi siswa-siswa yang berpotensi. Hal tersebut dirasa penting agar bakat yang siswa miliki bisa dikembangkan. “Tentunya dengan mendatangkan pembimbing yang sudah profesional,” imbuh Reni, ketua OSIS SMA 3 Annuqayah.

Acara yang dimulai pada pukul 08.00 WIB itu dihadiri oleh sekitar tiga ratus lima puluh siswa SMA 3 dan MTs 3 serta dewan guru Madaris 3 Annuqayah. Acara ini diparipurnai oleh nasyid yang dilantunkan oleh adik-adik TK Annuqayah kemudian dilanjutkan dengan acara hikmah maulid yang disampaikn oleh K.H. Abul Khair.

Tausiyah yang di sampaikan oleh K.H. Abul Khair tersebut tak hanya berisi tentang keteladanan nabi, tetapi tentang mode santri yang kian meniru artis pun disinggung. “Sepatutnya, sebagai santri kita meniru akhlak Nabi yang baik-baik. Bukan malah mengkhianati kecintaanya kepada kita. Nabi merasa resah atas penderitaan umatnya kelak, tapi kita malah semakin mendekat pada penderitaan. Bukankah begitu?” papar beliau.

“Acara ini berjalan cukup lancar sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Hal ini bisa terjadi karena berkat semangat 45 siswa yang ingin bersama-sama melantunkan sholawat dengan tujuan mengenang hari lahirnya Rasulullah SAW. Dengan cara itulah kita dapat meneladani akhlaq Rasulullah serta mempererat tali silaturrahim antar siswa dan guru,” ungkap Anisah selaku ketua panitia acara peringatan Maulid ini.

05 Maret 2010

AMC Gelar Taman Sains

Ummul Karimah, XII IPA SMA 3 Annuqayah

AMC, sapaan akrab Astronom Madaris Club menggelar acara Teropong Bulan dan Taman Sains Kamis malam (03/03) kemarin. Sebenarnya acara ini merupakan acara pelantikan pengurus AMC periode 2010-2011. Namun untuk lebih memeriahkan acara tersebut, panitia merancang acara spesial untuk seluruh warga Madaris 3 Annuayah. “Anak-anak maksa minta taman sains. Saya biarkan mereka berkreasi,” kata Syaiful Bahri, salah satu guru pembimbing AMC.

Acara ini memang telah menarik perhatian siswa dan para guru Madaris 3 Annuayah saat pamfletnya dipampang di MARAK (Mading Raksasa Madaris 3 Annuqayah) dua hari sebelumnya. Sebenarnya panitia mengakui bahwa mereka merasa was-was akan cuaca yang sering mendung dan persiapan yang hanya seminggu. Hal ini diungkapkan oleh Munir, sapaan akrab Siti Muniratul Himmah, ketua panitia acara tersebut. “Persiapan kami hanya seminggu. Kami juga takut hujan dan bulan tak muncul,” ungkapnya dengan nada resah.

Pada akhirnya, acara yang digelar di halaman Madaris 3 Annuqayah itu berlangsung cukup lancar dan canggih.

Usai pelantikan, seluruh siswa dan para guru yang hadir bertepuk tangan saat pertunjukan pertama, yaitu sumber bunyi, dibawakan oleh siswa kelas XII IPA SMA 3 Annuqayah. Mereka tampil maksimal dengan beberapa kentungan tradisional yang dibuat oleh mereka sendiri. Lagu-lagu yang dibawakan bernuansa shalawat sehingga pera guru tersenyum-senyum menyaksikannya. Hal ini berlangsung hingga acara presentasi mengenai teori penciptaan bumi dan galaksi bimasakti oleh anggota AMC menggantikan suara-suara kentongan itu.

Seluruh mata para peserta yang hadir menjadi tercengang saat 3 roket air produk AMC diluncurkan. Tepuk tangan yang kedua mengiringi lajunya roket yang menyemburkan air itu. Sesaat suara-suara menjadi hening. “Syukurlah, ternyata anak-anak bisa,” tambah Pak Syaiful.

Selanjutnya, anggota AMC tampak apik dalam memeragakan alat-alat sains yang mereka rancang. Dari motor listrik, permainan cermin datar, gaya Laurent, permainan hukum Archimedes, lampu ajaib, dan permainan menebak tanggal lahir. Hal ini membuat Milyani, salah satu siswa, mengakui bahwa ternyata siswa SMA 3 Annuqayah banyak yang berbakat dalam bidang elektro dan informatika. “Semoga saya bisa menjadi generasi yang lebih canggih,” ungkapnya berharap.

Selain itu siswa juga diajak berjalan-jalan mengelilingi dunia secara virtual dengan menggunakan program Starry Night Backyard. “Ke manapun siswa mau berjalan-jalan, kami siap mengantarkan,” ujar Bekti Utami, yang juga merupakan salah satu guru pembimbing AMC.

Sementara itu, sebelum sesi teropong bulan dimulai, M. Mushthafa, salah satu guru SMA 3 Annuqayah yang kini melanjutkan studi di Norwegia, juga hadir di lapangan Madaris 3 untuk sharing seputar sains dengan menggunakan layanan video call SKYPE. Beberapa guru dan anggota AMC sempat berdialog.

Acara ini berakhir sekitar pukul 23.00 WIB.

01 Maret 2010

Libur Maulid, MI 3 Annuqayah Adakan Super Camp


Muhammad-Affan, Waka Kesiswaan MI 3 Annuqayah

Madrasah Ibtidaiyah 3 Annuqayah tidak ingin melewatkan moment libur Maulid Nabi sia-sia. Jauh hari setelah mendapat kabar tentang libur Maulid, tim fasilitator MI 3, Fatimatuzzahroh, Siti Mailah, Mega Eka Suciyanti, segera mengadakan rapat koordinasi untuk merancang kegiatan. Akhirnya disepakati untuk mengisi waktu libur, Madrasah Ibtidaiyah 3 Annuqayah akan melaksanakan kegiatan Super Camp 2010.

Setelah rencana tersebut disampaikan kepada pihak sekolah, seperti biasa, kepala MI 3 Annuqayah, H.M.Mahfud Manaf, menyampaikan dukungannya. Bahkan saking semangat, di tengah kesibukannya beliau berjanji akan mengupayakan untuk hadir pada pembukaan dan penutupan acara.

“Saya senang dengan rencana ini. Ini rencana bagus. Segera dianggar semua kebutuhannya. Sekolah akan menanggung biaya selama kegiatan berlangsung. Dan saya usahakan hadir pada pembukaan dan penutupan Super Camp nanti,” katanya, antusias.

Super Camp adalah kegiatan yang muatan materinya mengarah pada pengembangan mental, motivasi, dan belajar yang kesemuanya dikemas dalam bentuk ‘bermain’. Karena desain kegiatannya yang ‘game’, maka proses belajar menjadi tidak melelahkan.

“Mbak, kata teman-teman, gimana kalau Super Camp ditambah jadi lima hari. Terus, peserta nginap di sini,” ungkap Ibad, salah satu peserta Super Camp MI 3 2010. Pada awalnya, kegiatan ini dikhususkan untuk kelas empat, lima, dan kelas enam saja.

“Target utamanya adalah kelas enam. Tapi setelah kami diskusikan lagi dengan tim fasilitator, akhirnya diputuskan untuk melibatkan kelas empat dan lima juga,” kata Iffah Albatul, mantan ketua Perpustakaan Madaris 3 dan Pembina Edelweiss English Club Madaris 3 Annuqayah yang juga terlibat sebagai pemateri pada kegiatan tersebut.

Kegiatan Super Camp MI 3 Annuqayah 2010 dilaksanakan pada tanggal 25-27 Februari, diikuti oleh 20 anak terdiri dari kelas empat, lima, dan enam bertempat di Aula Stareva Sabajarin. Beberapa peserta tidak ikut karena mereka memilih berlibur di rumah. “Kami bisa memaklumi kondisi ini. Mereka mungkin ingin merayakan Maulid di rumah masing-masing. Dan pihak sekolah memang tidak mewajibkan, sekalipun memang sangat menganjurkan,” kata Siti Mailah.

Adapun materi Super Camp antara lain: cerdas cermat, diskusi, mendongeng, acak kata, menggambar, tebak lagu dan drama. “Bedanya, di sini semua kami desain game. Meski jadwalnya agak padat, mereka tetap semangat,” kata Mega Eka Syuciyanti, salah satu fasilitator MI 3 Annuqayah

Kegiatan yang dimulai hari Kamis tersebut ditutup hari Sabtu sore. Pada acara penutupan, Arika dan Icha membacakan puisi ‘Perpisahan’. Suasana menjadi begitu haru dan menyentuh. Semua menangis, tak terkecuali fasilitator. Sebelum pulang, fasilitator mengajak anak-anak untuk berbagi kesan dan pesan. Menjelang senja anak anak pulang dengan senyum penuh kebahagiaan.

Namun setelah acara penutupan selesai, tim fasilitator mengajak anak-anak bergame tebak kata. Anak-anak kembali bersorak sorai senang. anak anak pulang dengan penuh ceria dan senyum harapan mengembang.

Maju terus MI 3 Annuqayah.