27 Desember 2009

Sanggar Pelangi MI 3 Annuqayah Reboisasi di Bukit Lancaran


Muhammad-Affan, Waka Kesiswaan MI 3 Annuqayah

Untuk pertama kali, Komunitas Sanggar Pelangi MI 3 Annuqayah melakukan reboisasi (reforestation) di Bukit Lancaran. Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Kamis 24 Desember 2009, bertempat di sebelah timur Kampus STIK Annuqayah.

Acara yang diikuti oleh 43 siswi, 2 orang guru, dan 2 orang fasilitator ini dimulai dengan pembukaan, kemudian dilanjutkan dengan diskusi pengantar bertema ‘Mengapa Kita Melakukan Penghijauan’, dipandu oleh Mega Eka Suciyanti, fasilitator Sanggar Pelangi MI 3 Annuqayah. Meski hanya berlangsung sekitar 15 menit, diskusi berjalan cukup aktif.

Beberapa diantara mereka langsung mengemukakan pendapat dan alasannya. Acara seremonial ditutup dengan pembacaan ‘Doa Ekologi’, doa untuk keselamatan alam, dipimpin oleh Ibu Roziqoh, salah satu guru MI 3 Annuqayah yang turut hadir bersama Ibu Homaidah, S.Pd.I.

Selanjutnya, Roziqoh menentukan lokasi tempat penanaman bibit. “Bibit-bibit ini kita tanam di lahan-lahan yang kosong,” katanya, memberi pengantar. Dalam hitungan menit, 25 bibit sudah tertanam. Proses penanaman cukup singkat karena anak-anak sudah menyiapkan peralatan (arit dan pisau besar) untuk menggali lubang.

Jumlah bibit paling banyak dari jenis bibit asam. Sisanya, bibit mangga dan salak. Siti Mailah, salah satu Fasilitator Sanggar Pelangi yang juga hadir pada acara tersebut menjelaskan, “Pada proses pembibitan di awal kami memang tidak menentukan jenis bibitnya. Biarkan anak-anak sendiri yang memilih dan membenih. Ternyata mereka banyak memilih biji asam. Selain bijinya mudah didapat, tanaman ini juga cukup efektif untuk menjaga keseimbangan alam,” katanya, menjelaskan.

Beberapa saat kemudian, gerimis turun. Hal ini tentu menguntungkan, utamanya untuk bibit yang baru saja mereka tanam. Sebelum pulang, anak-anak berteduh di serambi kampus STIK Annuqayah. Sembari menikmati snack yang mereka bawa dari rumah masing-masing, mereka menyanyi dan bercerita. Menjelang pukul 17.00 WIB anak-anak pulang ke rumah masing-masing.

26 Desember 2009

Pramuka, Ekstra Kurikuler Baru di MI 3 Annuqayah


Muhammad-Affan, Waka Kesiswaan MI 3 Annuqayah

Tahun ini kegiatan ekstra kurikuler MI 3 Annuqayah bertambah satu lagi: Pramuka. Tidak tanggung-tanggung, Kepala Sekolah MI 3 Annuqayah, H.M.Mahfud Manaf, A.Md, meminta khusus kepada Kak Mundarin, S.Pdi, Ketua Gudep Pramuka Annuqayah, untuk membimbing langsung siswi-siswi MI 3 Annuqayah secara intens.

“Saya berharap dengan bimbingan Kakak senior Pramuka Annuqayah, Pramuka MI 3 Annuqayah bisa menjadi yang terbaik,” ucapnya, mantap. Dalam kegiatan ini Kak Mundarin mengajak Kak Mamat, salah satu kader fasilitator Pramuka Annuqayah. Meski tergolong baru berjalan dan merupakan kegiatan ekstra yang tidak diwajibkan, peserta Pramuka MI 3 Annuqayah terus bertambah. Kalaupun ada diantara mereka yang tidak ikut, kendalanya karena tempat tinggal yang jauh atau karena berbenturan dengan sekolah sore (diniyah) dan kegiatan pondok. “Saya ingin ikut pramuka tapi rumah saya jauh, takut kalau pulang sendirian,” kata salah satu siswi kalong kelas 3 MI.

Untuk mendukung kegiatan yang pertama kali dilaksanakan pada 11 Oktober 2009 yang lalu tersebut, pihak sekolah menganggarkan dana secara khusus pembelian seragam pramuka dan dibagikan secara gratis kepada seluruh siswi MI 3.

Selain kapabilitas fasilitator yang sudah tidak diragukan lagi, kegiatan ini juga didukung oleh lokasi Madaris III yang memiliki halaman sangat luas, sehingga anak-anak betah berlama-lama mengikuti materi. Seperti pertemuan-pertemuan sebelumnya, sesi materi dilaksanakan di ruangan kelas kemudian dilanjutkan sesi belajar sambil bermain (game) di halaman Laboratorium Madaris III Annuqayah.

“Saya senang, siswi MI 3 sangat semangat dalam kegiatan ini,” kata Kak Mundarin ketika diminta pendapatnya tentang keaktifan anak-anak dalam kegiatan tersebut.

Hingga saat ini kegiatan Pramuka sudah berlangsung 9 kali tatap muka. Adapun materi yang dipelajari meliputi; Arah Angin dan LKBB, Arti Pramuka, Dasa Dharma Pramuka, dan Tri Satya Pramuka. Pada pertemuan terakhir, 20 Desember 2009 kemarin, Kak Mamat membagi anak-anak menjadi 3 regu. “Nah.. sekarang sudah ada tiga regu; Regu Mawar, Melati, dan Bougenville. Regu ini sebagai regu resmi kalian dan tidak perlu pindah-pindah lagi. Pada pertemuan mendatang kita akan lebih banyak belajar sambil bermain. Masing-masing regu harus berlomba menjadi yang terbaik,” ujarnya, disambut sorak sorai peserta. Pertemuan tersebut dihadiri sebanyak 43 siswi dan kemungkinan akan terus bertambah.

Go Scouts MI3A.

12 Desember 2009

OSIS SMA 3 Annuqayah Adakan Seminar Sanitasi Lingkungan

Siti Nujaimatur Ruqayyah (XII IPA SMA 3 Annuqayah)

OSIS SMA 3 Annuqayah memang tidak pernah jemu mengadakan seminar bertema tentang lingkungan. Apalagi saat ini merupakan detik-detik musim pancaroba. Kamis kemarin, 10 Desember 2009, mereka melaksanakan seminar sanitasi lingkungan yang merupakan salah satu program divisi kebersihan dan kesehatan.

Seminar yang diharapkan dapat membangun kesadaran masyarakat terutama generasi muda tentang pentingnya pola hidup bersih dan sehat dalam kehidupan sehari-hari ini sengaja menghadirkan nara sumber dari UPTD Puskesmas Guluk-Guluk yang diwakili Bapak Syafruddin Syaf, A.Md. Kes. Kurang lebih ada 50 peserta yang hadir dalam acara tersebut. Selain siswa, acara ini juga dihadiri oleh masyarakat sekitar lingkungan Madaris III Annuqayah, di antaranya alumni SMA 3 Annuqayah sendiri.

Awalnya Mus’idah, S.Pd.I, pembina OSIS, mengaku cemas kalau-kalau acara akan tak terlaksana, karena hingga sampai pukul 09.00 WIB nara sumber tidak kunjung tiba. “Namun akhirnya saya bisa bernafas lega, dari kejauhan saya melihat ambulans. Itu pasti dari UPTD Puskesmas,” katanya. Meskipun Bapak Syafruddin hanya sebagai perwakilan dari Kepala UPTD Puskesmas yang saat itu berhalangan, tapi seluruh panitia tetap bersyukur karena acara masih dapat berjalan dengan lancar dan sukses.

Acara tersebut juga dimeriahkan oleh Paduan Suara Madaris III Annuqayah (PARAMARTA), yang selain membawakan Himne dan Mars Madaris juga menyanyikan lagu lingkungan.

Bapak Nasir pun, Waka Kurikulum SMA 3 Annuqayah dalam sambutannya memberikan nilai plus pada OSIS yang telah berinisiatif mengadakan acara tersebut.

Pembahasan tema fokus terhadap lingkungan sekolah dan pesantren, namun tidak begitu luas, sebab nara sumber lebih suka pada dialog. Namun beliau sempat mengupas mengenai penyakit-penyakit yang biasa diderita oleh santri, seperti bisul dan diare, mulai dari gejalanya hingga cara mengatasinya. “Namun sayang, Bapak nara sumber malah memberikan jalan akhir dengan memakai obat yang berbahan kimia. Padahal saya tidak suka obat-obatan,” kata Ummul Karimah, siswa yang saat itu bertugas sebagai perekam proses.

Materi segera ditutup dan waktu untuk dialog lebih panjang. Saat dialog dimulai seluruh siswa dan masyarakat yang hadir pro aktif serta berebut bertanya. Moderator sudah membuka dua termin penanya. Termin pertama dengan tiga penanya dan termin kedua dengan enam penanya. 10 orang penanya tersebut bertanya dengan pertanyaan yang beraneka ragam. Bahkan dari masing-masing penanya tak hanya satu pertanyaan, namun berisi tiga atau lebih.

Tapi sayangnya masih saja banyak peserta yang tidak kebagian untuk bertanya, karena nara sumber punya kesibukan dan harus segera berangkat ke kantor. Peserta diminta untuk mengontak langsung menggunakan nomor telepon yang beliau berikan.

10 Desember 2009

PSG Gelar Acara Bertajuk “Meraih Mimpi Bersama Bapak Sirojul Muntaha”

Ummul Karimah (XII IPA SMA 3 Annuqayah)

GULUK-GULUK—Pemulung Sampah Gaul (PSG) Madaris 3 Annuqayah adakan acara santai bertajuk “Meraih Mimpi Bersama Bapak Sirajul Muntaha”, Senin (07/12) kemarin.

Acara tersebut sebenarnya acara rapat evaluasi kerja dan tasyakkuran. Namun karena Mus’idah Amin mengundang Sirojul Muntaha, sesepuh IPPNU, maka jadilah acara tersebut memiliki 3 agenda. Mus’idah juga mengatakan bahwa acara tersebut tak lain untuk memupuk semangat para peserta. “Dengan ini anak-anak diharapkan bisa sebih memantapkan diri menjadi pahlawan lingkungan,” katanya.

Acara yang dimulai pada pukul 12.00 WIB dan bertempat di Laboratorium IPA Madaris 3 Annuqayah itu, berjalan lancar, meskipun Sirojul Muntaha selaku pembicara hadir terlambat. Ia datang pas saat acara dialog akan dimulai. Hal ini sempat membuat risau para anggota PSG yang berjumlah 72 dan 3 guru pembimbing yang hadir, yaitu Mus’idah, Syaiful Bahri dan Bekti Utami. Namun begitu, rasa risau tersebut tertepis oleh semangat Sirojul Muntaha yang berkobar dan tertular kepada seluruh anggota saat dialog dimulai.

Begitu panjang dialog siang itu, hingga acara berlangsung cukup lama namun santai. Ini dirasakan oleh Istifadatul Qamariyah salah satu anggota Tim Pupuk Organik yang mengatakan bahwa ia menyukai acara tersebut. “Kami bisa mengeluhkan kesulitan tim kami. Mungkin beliau bisa membantu membuka jalan keluar bagi kami. Juga Tim Sampah Plastik yang kini seluruh mesin jahitnya sekarat,” katanya dengan nada khas Katawang Lao’nya.

Adapun hasil dari rapat panjang tersebut cukup banyak dan menarik. Di antaranya Syaiful Bahri yang mengusulkan agar pengukuran volume samapah segera ditindak lanjuti. Dengan mantap ia mengatakan bahwa ia sanggup mendampingi dan membuatkan alat pengukuran sampah yang dibutuhkan untuk Madaris 3 khususnya dan Annuqayah pada umumnya. “Kalau masalah alat gampang. Saya akan buatkan dan kita cukup sepakati saja kapan waktu pengukurannya. Pagi sebelum siswa datang, atau siang setelah siswa pulang,” imbuhnya panjang lebar, yang langsung disambut dengan tepuk tangan.