23 Desember 2010

OSIS SMA 3 Annuqayah Gelar Diskusi tentang Fotografi

Siti Nur Aini, siswa XII IPS SMA 3 Annuqayah

Guluk-Guluk—Untuk mengisi hari libur tahun baru hijriyah, Selasa (07/12) yang lalu, OSIS SMA 3 Annuqayah menggelar acara diskusi tentang fotografi bertajuk “Merekam Dunia dengan Kamera”.

Acara dimulai pada pukul 08.30 WIB dan berakhir pukul 11.00 WIB. dengan difasilitasi langsung oleh M.Mushthafa, kepala SMA 3 Annuqayah.

Ada 56 orang peserta yang mengikuti acara tersebut, di antaranya terdiri dari utusan tiap kelas di SMA 3 Annuqayah dan utusan tiap komplek dan sekolah putri yang ada di Annuqayah.

Acara yang bertempat di Perpustakaan Madaris III Annuqayah itu berlangsung dengan santai tapi serius. Para peserta tanpak antusias sekali dalam menyimak dan mendengarkan penjelasan dari M.Mushthafa.Tapi sayangnya, saat itu para peserta hanya bisa belajar teori tanpa bisa praktek langsung karena peserta tidak ada yang membawa kamera.

Dalam penyajiannya di bagian awal, Gus Mushthafa, begitulah sapaan akrabnya, mengemukakan bahwa tujuan diadakannya acara ini adalah untuk mengajarkan para peserta agar bisa menggunakan kamera secara maksimal, agar hasil gambar yang diperoleh terlihat bagus dan menarik.

“Fotografi adalah menggambar objek dengan cahaya,” begitulah Gus Musthafa mendefinisikan pengertian dasar fotografi. Dia juga mengemukakan beberapa poin penting unsur-unsur dalam kamera. Di antaranya aperture (bukaan lensa), shutter speed (kecepatan rana), dan ISO (sensitivitas sensor terhadap cahaya). Menurutnya jika sudah bisa memahami tiga unsur tersebut maka akan mudah menggunakan kamera secara maksimal.

“Sebenarnya inti dari kamera itu adalah cahaya,” tuturnya di sela penyajiannya. “Di Annuqayah banyak kamera saku, tapi kamera itu tidak digunakan secara maksimal. Hal ini sangat disayangkan,” lanjutnya.

Gus Mushthafa juga memberikan beberapa tip sederhana bagaimana fotografi yang baik untuk pemula. Di antaranya, sering melakukan eksprimen, jangan tergantung pada fitur zoom, gunakan lampu blitz hanya saat darurat, dan saat melakukan eksprimen mencoba dengan format yang berbeda (vertikal/ horizontal).

Di akhir acara, Gus Mushthafa menunjukkan foto-foto koleksinya selama di Eropa menggunakan kamera Lumix dan koleksi foto setelah pulang dari Eropa, yakni ketika menggunakan kamera DSLR. Para peserta sangat menikmatinya, bahkan ada yang sampai tertawa terpingkal-pingkal karena foto-foto kegiatan santri di Annuqayah yang ditampilkan menggunakan LCD proyektor itu terkesan lucu.

“Saya bermimpi, suatu saat Annuqayah dapat merekam keseharian santri menggunakan kamera yang nantinya diberi tajuk dari masing-masing kegiatan. Misalnya, santri dan jajan, santri dan olahraga, dan lain sebagainya,” harap M. Mushthafa.