22 Juli 2010

PSG Sosialisasi Peduli Lingkungan di Batu Putih


Yuliatin, XII IPS SMA 3 Annuqayah

Hari Minggu (18/07) kemarin, komunitas Pemulung Sampah Gaul (PSG) SMA 3 Annuqayah diundang mahasiswa STIK Annuqayah yang sedang melaksanakan KKN di desa Batu Putih Keni’, Batu Putih, Sumenep. PSG diundang untuk berbagi ilmu dan pengalaman tentang lingkungan dengan masyarakat sekitar desa tersebut.

Anggota PSG yang berjumlah 9 orang tersebut didampingi satu orang guru yaitu Mus’idah Amin. Tepat pukul 07.30 WIB rombongan PSG beserta pendamping berangkat menuju desa Batu Putih Keni’dengan diantar menggunakan mobil milik STIK Annuqayah.

Rombongan tersebut tiba di tempat tujuan pada pukul 08.55 WIB. Namun acara tak kunjung dimulai, sebab masyarakat masih menghadiri acara pengajian. Sesampainya di sana, para anggota PSG disambut baik oleh mahasiswa KKN. Berbagai makanan disuguhkan, seperti pisang, krupuk, teh, dan yang lainnya.

Pada pukul 09.35 WIB acara baru dimulai. Semua peserta berbondong-bondong memasuki ruangan kelas Madrasah Ibtidaiyah Darul Ulum. Presentasi dari PSG menjadi mata acara keempat setelah acara pembukaan, pembacaan ayat suci al-Qur’an, dan sambutan dari ketua kelompok KKN dan pengasuh lembaga tersebut.

Selama presentasi berlangsung, masyarakat menyimak dengan penuh semangat apa yang disampaikan oleh tim PSG. Pada akhir acara diisi dengan praktik pembuatan tas dari sampah plastik. Masyarakat pun yang melihat langsung demo dari anggota PSG berdesak-desakan demi melihat praktik tersebut.

Dengan kedatangan PSG ke desa batu putih, warga sangat antusias untuk mengikuti jejak PSG. Selain pembuatan tas plastik, pupuk organik juga amat diminati oleh para masyarakat. Bahkan pada saat rombongan PSG hendak pulang, masyarakat meminta untuk meninggalkan satu atau dua annggota PSG untuk melakukan praktik pembuatan pupuk organik. Namun berhubung para anggota PSG adalah siswa yang wajib masuk sekolah formal di SMA 3 Annuqayah, maka keinginan masyarakat tersebut belum bisa terpenuhi.

13 Juli 2010

SMA 3 Annuqayah Presentasi di Konferensi Caretakers of the Environment International ke-24 di Lawang, Malang (4-10 Juli 2010)

Guru dan murid SMA 3 Annuqayah yang hadir dalam Konferensi CEI ke-24 (dari kiri ke kanan): M. Mushthafa, Mahmudi, Bekti Utami, Ummul Karimah, Cholilah, Istifadhatul Qomariyah, Mus'idah.

Sedang mengikuti sesi diskusi umum di aula utama.


Tiga murid SMA 3 Annuqayah sedang mempresentasikan proyek lingkungan mereka di sesi paralel Konferensi CEI.


Sedang berbicara dengan seorang guru dari Yunani di sela-sela konferensi.


Dua murid dan satu guru SMA 3 Annuqayah di sesi presentasi paralel.


Guru dan murid SMA 3 Annuqayah sedang praktik membuat obat-obatan dari tanaman herbal di salah satu sesi konferensi CEI.


Tiga murid SMA 3 Annuqayah sedang tampil dalam cultural evening performance konferensi CEI di Universitas Brawijaya, Malang.



Berbincang dengan peserta konferensi dari Denmark. Guru dan murid SMA 3 Annuqayah diperkenalkan dengan lingkungan internasional melalui konferensi CEI ini.



Ummul Karimah, murid SMA 3 Annuqayah, bersama peserta konferensi yang lain sedang tampil untuk sebuah performence.



Guru dan murid SMA 3 Annuqayah mampir ke Yayasan Kaliandra Sejati Pasuruan untuk sekilas melihat model pertanian organik.

11 Juli 2010

Madaris 3 Annuqayah Hadir di Stan HIMA 2010


Muhammad-Affan, Waka Kesiswaan MI 3 Annuqayah

Dalam rangka menyemarakkan Haflatul Imtihan Madrasah Annuqayah (HIMA) tahun ini, Madaris 3 Annuqayah, untuk ketiga kalinya, menggelar pameran karya di stan HIMA putri. Seperti pameran-pameran sebelumnya, stan pameran Madaris 3 Annuqayah selalu diserbu pengunjung. Selain dari letak stan yang menurut beberapa panitia dianggap strategis, kali ini Madaris 3 Annuqayah juga menampilkan semua karya siswi dari ketiga lembaga yang bernaung di bawahnya, yakni MI 3, MTs 3, dan SMA 3 Annuqayah.

Stan Madaris 3 Annuqayah berada di sebelah utara kampus STIKA putri, tepatnya di depan laboratorium bahasa. Para pengunjung yang kebanyakan datang dari arah utara secara langsung akan melewati jalan ini untuk menuju ke panggung utama. Meskipun tidak menyempatkan untuk singgah, setidaknya mereka akan berkesempatan melihat karya anak-anak dari luar yang dipajang memenuhi tenda berukuran 5x7 m itu.

Pameran yang dimulai pada tanggal 26 Juni 2010 itu pada malam harinya dibuka dengan ‘melihat bulan’ persembahan Klub Astronomi Madaris 3 Annuqayah. Para pengunjung dapat melihat keindahan bulan dengan teropong bintang. Jumlah pengunjung yang datang untuk melihat bulan pada malam hari itu mencapai 242 orang. Sedangkan malam kedua mencapai 160 pengunjung. Selain teropong bulan, Klub Astronomi Madaris 3 Annuqayah juga menampilkan roket air. Sementara di stan pameran jumlah pengunjung dari sore menjelang malam mencapai 200 orang. Acara pada malam pertama itu berlangsung sangat meriah.

Pada malam berikutnya, giliran anak anak MI 3 unjuk kebolehan, yakni dengan kegiatan membatik. Tampak Arika dan Maria Ulfa, keduanya siswi kelas akhir MI 3 Annuqayah, membatik secara live. Sesekali mereka melayani pertanyaan pengunjung yang mengerumun. Anak-anak juga memajang karya batik mereka. Arika dan Maria Ulfa adalah pebatik andalan di MI 3 Annuqayah tahun ini.

“Ini adalah tahun pertama MI 3 Annuqayah memiliki program membatik dan berkesempatan menampilkan mereka malam ini secara langsung. Mungkin juga ini satu-satunya di Annuqayah atau bahkan di Sumenep,” kata Mega Eka Suciyanti, tutor membatik dan kursus matematika di MI 3 Annuqayah.

Tidak kalah meriah dari malam sebelumnya, acara nonton film astronomi dan presentasi astronomi dasar oleh M. Mushthafa, salah satu guru SMA 3 Annuqayah dan pendamping komunitas Pemulung Sampah Gaul Madaris 3, juga diserbu pengunjung. Hadir di stan Madaris 3 malam itu tidak kurang dari 40 pengunjung yang datang untuk menyimak presentasi tentang astronomi. Selain siswi Madaris 3, tampak juga hadir mahasiswa STIKA dan beberapa siswi MA 1 Annuqayah Putri. Acara presentasi yang berlasung sekitar dua jam lebih itu juga banyak diisi dengan dialog.

Sedangkan jumlah keseluruhan pengunjung stan Madaris 3 Annuqayah berjumlah 731 orang. “Kami mencatat semua pengunjung yang datang ke stan kami di buku daftar pengunjung ini,” kata salah satu penjaga stan.

Sementara untuk tim Tim Pupuk Organik dan Tim Sampah Plastik, mereka hanya memajang bahan baku, bahan setengah jadi, dan produk jadi mereka. “Pupuk dan sampah plastik bukan hal yang baru lagi. Jadi kami di sini hanya menampilkan bahan-bahannya saja, ditambah dengan foto kegiatan,” kata salah satu perwakilan dari Tim Sampah Plastik. Sedangkan Tim Pangan Lokal mendapat giliran presentasi terakhir, yakni malam Kamis, 1 Juli. Mereka menjajakan hasil kue organik, tattabun, buatan mereka. Dalam hitungan jam, 50 tattabun ludes diserbu pengunjung.

“Ini semacam rangkaian, melengkapi pameran kami dua tahun yang lalu,” kata salah satu panitia seraya menjelaskan ke beberapa kerumunan pengunjung. “Tahun depan kami akan hadir lebih semarak lagi,” lanjutnya tersenyum.