16 Mei 2014

Siswa SMA 3 Annuqayah Ditantang Membaca




Jamilatur Rohma, XI IPS 2 SMA 3 Annuqayah

Guluk-GulukSemangat membaca dan menulis di kalangan siswa semakin memprihatinkan. Siswa yang membaca buku-buku berkualitas pun semakin berkurang, baik karena kurang tersedianya buku-buku berkualitas atau karena dalam diri siswa memang tidak tertanam kesadaran akan pentingnya kebiasaan membaca.

Untuk menjawab persoalan tersebut, SMA 3 Annuqayah membuat sebuah program yang bertujuan membumikan semangat literasi siswa. Program tersebut dinamai “Tantangan Membaca”.

Tantangan membaca yang resmi diumumkan pada tanggal 10 Mei lalu merupakan lanjutan rencana dan aksi nyata sekolah setelah mengadakan Seminar Literasi yang bertajuk “Memajukan Kehidupan Bangsa Dengan Jejaring Literasi di Sekolah” yang dilaksanakan pada hari Kamis, 24 April 2014.

Dalam program Tantangan Membaca ini siswa ditantang untuk membaca minimal 5 buku dan membuat ulasan atau rangkuman dari buku yang telah dibaca dalam rentang waktu 10 Mei-10 Juni 2014. Sedangkan bahan bacaannya adalah buku-buku yang telah disediakan di perpustakaan kelas. Buku-buku itu merupakan buku yang telah dipilih oleh sekolah untuk menjadi bahan bacaan siswa.

Sebelum program ini diluncurkan, siswa menyambut baik adanya program perpustakaan dalam kelas dengan sangat antusias. Dengan program ini, sekolah menempatkan lemari kecil berisi buku-buku terpilih di tiap kelas. Perpustakaan dalam kelas ini menjadi obat bagi kemalasan siswa untuk membaca buku.

“Bagus sekali, selama ini saya jarang ke perpustakaan Madaris karena malas  masih harus jalan panas-panas, dan walaupun ada jam kosong takut ada tugas dari guru dan saya tidak mendengarnya karena asyik di perpus,” kata Siti Romlah, siswa kelas XI IPA.

Dalam program Tantangan Membaca, siswa yang tuntas membaca dan menulis minimal 5 buku akan mendapatkan penghargaan dari sekolah berupa sertifikat. Siswa yang siap mempresentasikan hasil bacaannya pada tanggal 12-19 Juni akan mendapatkan buku gratis dari sekolah.

Program ini disambut sangat baik oleh semua siswa bukan hanya karena akan mendapatkan buku dan sertifikat, tapi ketuntasan membaca minimal 5 buku ini akan menjadi poin untuk pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia dan akan dipertimbangkan untuk pelajaran yang terkait dengan tema buku yang dibaca.

“Menurut saya, dengan adanya Tantangan Membaca ini, siswa bisa semakin rajin membaca. Selain itu bisa membuat siswa belajar menulis, dan nantinya juga bisa dapat buku gratis dari sekolah dan juga dapat mempengaruhi nilai raport,” komentar Mabrurotul Hasanah, siswi kelas XII IPS 2.

Program in sangat membantu untuk menanamkan cinta buku di kalangan siswa SMA 3 Annuqayah. Para siswa selalu tampak membaca aatau paling tidak membawa buku bacaan dalam setiap jam istirahat atau setiap ada jam kosong.




2 komentar:

PakPur mengatakan...

Subhanallah ... luar biasa programnya Pak Gus Mus. Sudah lama saya terkesan dgn kemampuan literasi di Guluk-Guluk. Saat ini kami sedang mengupayakan program membaca di ponpes kami. Apa yg sudah dilakukan di Guluk-Guluk menjadi referensi yg amat berharga bagi kami. Selamat Pak ...

Febryan Wardana mengatakan...

Menarik :)
Insya Allah kami izin menyerap cara Bapak, semoga bisa diterapkan di tempat kami

salam