30 Maret 2011

Trainer British Council Kunjungi SMA 3 Annuqayah


Pada hari Sabtu, 26 Maret kemarin, komunitas peduli lingkungan SMA 3 Annuqayah dikunjungi oleh Gracia Paramitha, trainer lingkungan British Council Indonesia. Dalam kunjungannya ini, Gracia berdiskusi dengan murid dan guru SMA 3 Annuqayah tentang kegiatan lingkungan di sekolah serta menyampaikan pemaparan tentang isu lingkungan hidup secara umum.

Gracia tiba di SMA 3 Annuqayah pada pukul 10.00 WIB. Setelah diskusi dan pemaparan, Gracia melihat bengkel kerja komunitas peduli lingkungan SMA 3 Annuqayah, baik itu tempat murid-murid membuat kerajinan dari sampah plastik maupun juga tempat percobaan pembuatan pupuk organik.

Sekitar pukul 13.00 WIB, Gracia, yang pernah dinobatkan sebagai Putri Lingkungan Hidup oleh Kementrian Lingkungan Hidup RI dan menjadi delegasi Indonesia untuk United Nations Framework Convention on Climate Change di Copenhagen, Denmark tahun 2009, mengakhiri kunjungannya dan bertolak ke Surabaya.





24 Februari 2011

Kebersihan Antarkelas di SMA 3 Annuqayah Dikompetisikan


Siti Nur Aini, XII IPS SMA 3 Annuqayah

Mulai awal semester genap tahun pelajaran 2010/2011, yakni mulai bulan Januari 2011, ajang kompetisi kebersihan kelas setiap minggu di SMA 3 Annuqayah digelar. Pada hari Senin (21/02) kemarin, diumumkan pemenang kompetisi kebersihan kelas untuk pekan ketiga bulan Februari. Kelas terbersih nomor 1 diraih kelas XA, nomor 2 kelas XI IPA, dan nomor 3 kelas XII IPA.

Kompetisi ini merupakan program kerja OSIS SMA 3 Annuqayah yang dimaksudkan untuk mendidik siswa SMA 3 Annuqayah menjadi siswa yang peduli kebersihan dan berwawasan lingkungan.

Setiap hari pengurus OSIS SMA 3 Annuqayah divisi kebersihan dan kesehatan mengontrol dan mengunjungi setiap kelas di SMA 3 Annuqayah. Sedangkan pemberitahuan pemenang kompetisi tersebut diumumkan setiap satu minggu sekali, seusai upacara di hari Senin.

“Persaingan antarkelas pada putaran kali ini semakin panas saja,” ujar Uswatun Hasanah, siswa kelas XII IPS. “Karena bukan hanya kelas terbersih saja yang diumumkan, melainkan kelas terkotor sekaligus terjorok juga turut diumumkan,” lanjutnya.

Kelas yang memperoleh predikat terkotor akan diberi tanda dengan bendera hitam di kelasnya selama seminggu. Sedangkan kelas terbersih akan diberi tanda dengan bendera hijau.

Ruka’iyah, siswa kelas XI IPA, juga merasakan nuansa persaingan dalam lomba kebersihan ini. “Tentunya, kelas yang terkotor akan merasa malu kepada kelas-kelas yang lain sehingga akan tergugah untuk lebih memperbersih kelas mereka,” ungkapnya.

Ini pernah terjadi dalam kasus kelas XII IPS. Pada minggu ke-2 bulan lalu, kelas XII IPS yang letaknya di sebelah timur kantor SMA 3 Annuqayah ini mendapat predikat kelas terkotor. Seluruh siswa kelas XII IPS merasa malu kepada adik-adik kelas mereka sehingga mereka termotivasi dan berinisiatif untuk memberikan contoh yang baik kepada adik-adik kelas mereka.

Norma, sapaan akrab dari Norma Yunita, ketua kelas XII IPS, mengangkat tangannya seraya berkata dengan semangat, “Ayo teman-teman! Kita pasti bisa menjadi pemenang,” katanya dengan mimik berapi-api. “Mulai sekarang, yakinkan bahwa kita bisa menjadi lebih baik dengan lebih memperbersih kelas kita ini,” lanjutnya.

Berkat semangat itu, semua murid kelas XII IPS semakin rajin untuk membersihkan kelasnya. Akhirnya pada minggu ketiga, kelas XII IPS meraih juara sebagai kelas terbersih. Betapa senangnya hati semua siswa kelas XII IPS. Karena usaha dan semangat mereka tidak sia-sia. Hal ini menjadikan kelas-kelas lain pun bersemangat untuk menjunjung nilai kebersihan dan meningkatkan persaingan yang sportif.

Mafrudatun Hasanah, koordinator OSIS divisi kebersihan mengatakan bahwa dengan adanya kompetisi ini, maka kebersihan kelas akan senantiasa terjaga, sehingga akan tercipta suasana kelas yang bersih dan sehat.

“Suasana belajar mengajar akan berlangsung dengan nyaman tanpa gangguan semut-semut yang berkeliaran,” katanya dengan menggerakkan jari-jarinya menirukan semut berjalan.

16 Februari 2011

Tim Pupuk Organik Mencoba Campuran Bahan Sampah Daun

Pada hari Selasa, 8 Februari yang lalu, selepas jam sekolah, tim pupuk organik SMA 3 Annuqayah untuk kesekian kalinya melakukan percobaan pembuatan pupuk organik di bengkel kerja mereka. Kali ini, bahan yang digunakan tidak hanya jerami, tapi juga dicampur dengan daun-daun yang dikumpulkan di lingkungan sekolah. Dalam proses percobaan kali ini, murid-murid, seperti biasa, didampingi oleh Pak Mahmudi dan Bu Bekti Utami.

Berikut foto-fotonya.





04 Februari 2011

Binhad Nurrohmat Berkisah di Madaris III Annuqayah


Ummul Karimah, alumnus SMA 3 Annuqayah


“Saya menulis karena lapar.”

Demikian kalimat pembuka yang dilontarkan oleh Binhad Nurrohmat dalam acara yang bertajuk “Satu Jam Bersama Binhad Nurrohmat,” Rabu (02/02), di Perpustakaan Madaris III Annuqayah. Acara tersebut diprakarsai oleh OSIS SMA 3 Annuqayah atas usul K. M. Faizi, Direktur Madaris III Annuqayah. Kebetulan Binhad sehari sebelumnya baru saja mengisi bedah buku di Institut Ilmu Keislaman Annuqayah.

Binhad dalam acara tersebut tidak banyak berbicara mengenai puisi, tetapi ia lebih banyak bercerita mengenai pengalamannya dalam dunia sastra. Ia bercerita tentang betapa sulitnya hidup dan menulis pada masa dulu. “Dulu, saya menulis pakai kertas dalam bungkus rokok karena benar-benar tidak punya buku. Setelah itu saya ke rental,” ungkapnya lirih.

Dalam ceritanya, Binhad menyorot tentang semangat yang dimiliki orang-orang sukses dengan perjuangan yang melarat di masa dulu. Lalu, ia mencoba membandingkan dengan semangat anak zaman sekarang di tengah fasilitas yang serba memadai. Alhasil seluruh anggota yang berjumlah 40 dan terdiri dari 20 siswa SMA 3, 10 siswa MTs 3, dan 10 siswa MA 1 putri Annuqayah itu tampak sedih mendengar cerita yang begitu mengharukan tersebut. Hal itu tergambar dari heningnya suasana dalam ruangan yang dibangun sekitar tahun 1985-an itu.

Tidak hanya sampai di situ, salah satu aktor dalam film Khalifah tersebut terus mencoba memaparkan pengetahuannya lewat dialog atau tanya-jawab. Hal itu dilakukan karena ia mengatakan lebih suka tanya-jawab ketimbang berbicara panjang lebar.

Para peserta berebut untuk bertanya dan berbagi karya dengan membacakannya untuk Binhad sehingga acara tersebut tampak mengalir dan menyenangkan.

Acara berlangsung mulai pukul 09.00 WIB dan berakhir pada pukul 10.00 WIB. Acara tersebut sengaja dijadwalkan hanya 1 jam mengingat acara Binhad yang begitu padat. Namun, meski hanya satu jam, siswa merasa puas sebab jawaban yang diberikan begitu mengena dan sangat luas. Salah-satunya diungkapkan oleh Watsiqatul Azizah, siswa XII IPS SMA 3 Annuqayah yang bertanya dalam kesempatan tersebut.

“Saya dapat mengerti bahwa puisi bukanlah catatan sederhana, melainkan sesuatu yang dapat menggetarkan hati dan menginspirasi pembacanya. Acaranya asyik. Penuh makna,” pungkas santri yang berdomisili di PPA Latee II itu.

28 Januari 2011

Sanggar Tikar SMA 3 Annuqayah Menyeleksi Anggota Baru

Siti Nur Aini, siswa XII IPS SMA 3 Annuqayah

Guluk-Guluk—OSIS SMA 3 Annuqayah Divisi Kesenian kembali melakukan seleksi anggota baru Sanggar Tikar pada hari Jumat (14/01) yang lalu. Penyeleksian anggota baru sanggar tersebut dimulai pada pukul 08.00 WIB dan berakhir pada pukul 10.00 WIB.

Ada dua belas orang peserta yang mengikuti seleksi. Para peserta yang berjumlah 12 orang itu diuji oleh Ummul Karimah, pembimbing Sanggar Tikar dan Istifadatul Qamariyah, salah satu senior sanggar.

Untuk proses seleksi, peserta diberi kesempatan untuk menampilkan bakat seni mereka masing-masing. Proses seleksi juga dilakukan dengan memberikan beberapa macam pertanyaan kepada para peserta.

Dengan beberapa pertimbangan, juri akhirnya memutuskan ada sembilan orang yang lolos seleksi. “Yang lolos, tentunya mereka yang mempunyai bakat dan semangat,” terang Istifadah.

Sekadar catatan, sanggar ini diberi nama Sanggar Tikar bukan tanpa alasan melainkan karena tikar itu bersatu untuk memberikan manfaat kepada orang lain. Selain itu, meskipun tikar itu ada di bawah tapi tetap memberikan manfaat bagi manusia, seperti manusia bisa bebas telentang di atas tikar.

Salah satu anggota yang terbilang angkatan pertama, Ummamah namanya, mengungkapkan bahwa dulu nama ini diambil atas dasar kesepakatan bersama dan ide dari anggota. Ia juga memaparkan bahwa nilai kekompakan benar-benar dapat dilihat pada tikar yang teranyam sangat erat.

Sanggar tersebut sekarang beranggotakan 25 orang. Bagi siswa SMA 3 Annuqayah, sanggar tersebut sangat membantu sekali dalam mewudkan bakat siswa yang terpendam dan bisa menumbuhkan pendidikan karakter dalam diri siswa.

Indah Susanti, pengurus OSIS divisi Kesenian yang bertanggung jawab atas Sanggar Tikar, mengatakan bahwa sanggar ini bertujuan untuk melatih dan mengasah kemampuan siswa dalam bidang seni dan juga sebagai sarana untuk mewujudkan potensi yang dimiliki oleh siswa SMA 3 Annuqayah. “Namun bakat tanpa dilandasi dengan minat itu sama halnya bolong, tidak ada gunanya juga,” pungkasnya.

20 Januari 2011

MI 3 Annuqayah Adakan Temu Wali Murid


Muhammad-Affan, Waka Kesiswaan MI 3 Annuqayah

Guluk-Guluk—Hari Selasa 11 Januari yang lalu Madrasah Ibtidaiyah 3 Annuqayah menggelar acara temu wali murid. Acara tersebut dimulai pukul 08.00 WIB, bertempat di Aula Madaris III Annuqayah, dihadiri oleh seluruh wali murid, dewan guru, dan guru wali masing-masing kelas.

Dalam pemaparannya, Ny. Achoe Sunhiyah Misya, Kepala MI 3 Annuqayah yang baru menjabat dua bulan, menyampaikan beberapa program sekolah ke depan.

Terhitung sejak semester kedua tahun pelajaran 2010/2011, MI 3 Annuqayah menyediakan “Buku Komunikasi”. Buku tersebut memiliki fungsi sebagai media komunikasi antara wali murid dan pihak sekolah. Para wali murid nantinya dapat menyampaikan keluhan atau usulan kepada pihak sekolah terkait dengan putrinya. Begitu juga sebaliknya.

Kepala MI 3 berharap wali murid dapat mengoptimalkan fasilitas yang disediakan sekolah secara gratis ini agar dijadikan media saling bertukar informasi, baik menyangkut prestasi dan kendala yang dihadapi oleh anak didik. “Dengan demikian, buku komunikasi ini akan menjadi jembatan efektif antara pihak sekolah dan wali murid,” katanya.

Sementara dalam rangka mengembangkan kapasitas wali murid, Madrasah Ibtidaiyah 3 Annuqayah akan melaksanakan pertemuan rutin dua bulanan. Dalam pertemuan nanti, sekolah telah mengagendakan beberapa kegiatan, di antaranya: pengajian, seminar tentang kesehatan anak, kesehatan reproduksi, dan beberapa tema lainnya yang berkait dengan dunia ibu dan anak.

Untuk kegiatan ekstra-kurikuler, kepala madrasah mengajak kerja sama para wali murid untuk berpartisipasi aktif mendorong anak-anak supaya aktif mengikuti kegiatan ekstra sekolah yang dilaksanakan setiap sore. Kegiatan ekstra-kurikuler MI 3 Annuqayah tahun ajaran ini yakni: kursus matematika dan sain, pramuka, membatik, menyulam, dan sanggar pelangi. Di kegiatan sanggar, anak anak belajar tentang banyak hal keterampilan, mulai dari keterampilan berpidato, membaca puisi, membuat bunga dan keterampilan-keterampilan yang lain. Selain keterampilan ekstra, setiap minggu MI 3 Annuqayah juga melaksanakan praktik materi-materi pelajaran sekolah.

Acara temu wali tersebut diakhiri pada pukul 11.00WIB dengan pembagian rapor dan Buku Komunikasi kepada semua siswi MI 3 Annuqayah.