Maulida Amalia, XII IPA SMA 3 Annuqayah
16 April 2016: Pagi ini, berlangsung diskusi seputar
remaja, asmara,
dan media sosial, khususnya Facebook, di SMA 3 Annuqayah. Tema acara adalah:
“Remaja, Asmara,
dan Facebook”. Acara ini ditempatkan di laboratorium IPA. Para
peserta adalah siswi kelas akhir.
Acara dimulai pada pukul 09.00. Sebelum acara inti
dimulai, ada sesi pembacaan puisi oleh Rif’atul Hasanah. Gadis yang kerap disapa Rina ini membacakan puisi bapak Malkan
Junaidi, pemateri kali ini, atas permintaan dari K. M. Faizi.
Sebagaimana diketahui, Bapak Malkan adalah seorang
penyair. Bukunya yang berjudul “Di Bawah Cahaya yang Terpancar dari Ingatan
Terhadapmu” akan didiskusikan di dalam acara Festival Cinta Buku, INSTIKA, di
Aula Assyarqawi siang nanti. Menurut K. Faizi, Malkan Junaidi juga seorang
petani. Dia menggarap sawahnya sendiri. Lebih dari itu beliau juga aktivis
Facebook. Hampir seharian dia berada di warnet. Oleh karena itu, dia sangat
paham perilaku dan modus anak remaja serta dan dunia asmara mereka di media sosial. “Maka, layak
dan pantas kalau dia bicara itu semua di hadapan kalian,” imbuh K. Faizi
Penyair kelahiran Blitar ini menyampaikan materi seputar
Facebook, remaja, dan asmara,
serta lika-likunya. Tema itu memang dipilih khusus oleh pihak sekolah untuk memberikan
bekal kepada para siswa yang akan lulus sebagai bekal dan modal pergaulan,
terutama dalam menghadapi dunia luar yang tentu akan sangat berbeda ketimbang
mereka masih menjadi siswa di pondok pesantren, “Karena sebentar lagi mereka harus
beradaptasi dengan lawan jenis, lingkungan yang berbeda dengan pesantren yang
setiap harinya akan mungkin berpapasan dan bertemu dengan cowok, bukan hanya cewek
melulu seperti di sini,” ujar Ibu Mus’iedah,
selaku waka kesiswaan sekaligus penggung jawab acara tersebut.
Dalam penyajiannya, bapak Malkan Junaidi mewanti-wanti
agar cewek cewek sangat berhati-hati dalam menggunakan Facebook, menggunakan sebaik-baiknya dan pula berhati-hati dengan
para cowok. Menurutnya, cowok itu
tipikal orang yang ngomong dulu, baru berpikir belakangan.
Sebelum pindah pada sesi beincang-bicang ringan dengan
para audien, kami disuguhi pemutaran video puisi karya beliau, “Catatan Rio
Manfred untuk Vivian Paloma”. Sehabis nonton video berlalu, acara selanjutnya
adalah bincang-ringan dengan 3 orang penanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar