Indah Susanti, XII IPA SMA 3 Annuqayah
Guluk-Guluk—Sanggar Tikar SMA 3 Annuqayah Guluk-Guluk Sumenep,
menghadiri undangan acara pentas seni se-Jawa Timur yang diselenggarakan oleh
Badan Lingkungan Hidup (BLH) Sumenep, Selasa (3/6) malam. Pentas seni ini
adalah salah satu acara dalam rangkaian peringatan Hari Lingkungan se-Dunia
yang dilaksanakan BLH Jawa Timur dan ditempatkan di Sumenep. Peringatan Hari
Lingkungan se-Dunia ini mengangkat tema “Ekonomi Hijau: Ubah Perilaku,
Tingkatkan Kualitas Lingkungan”.
Acara yang cukup meriah tersebut dihadiri oleh lembaga pendidikan se-Jawa
Timur, termasuk Badan Lingkungan Hidup se-Jawa Timur. Acara ini ditempatkan di Lapangan
Giling Sumenep.
Sekitar pukul 18.35 WIB sesudah shalat maghrib, rombongan Sanggar Tikar
SMA 3 Annuqayah berangkat ke Sumenep. Dengan jumlah anggota 12 orang dan 3
pendamping, yaitu K. M. Mushthafa, S. Fil., M.A, kepala SMA 3 Annuqayah, K.
Muhammad Affan, S. Ap, guru SMA 3 Annuqayah, dan Khofiyatul Jannah.
Dalam perjalanan menuju Sumenep,
suasana sedikit tegang, karena ada keraguan untuk tampil di panggung yang akan
disaksikan oleh ratusan penonton dari Jawa Timur, dengan persiapan latihan yang
hanya 2 hari. Itu pun tidak maksimal, karena keterbatasan waktu.
Tiba di Giling, rombongan Sanggar Tikar langsung mencari tempat untuk
mempersiapkan kostum serta alat-alat yang akan dipergunakan ketika pementasan. Sebelum acara pentas dimulai, Indah Susanti,
salah satu anak Sanggar Tikar, mendaftar ke panitia dan meminta konsumsi.
Sekitar 5 menit konsumsi datang yang disambut senyum bahagia anak sanggar yang
lain.
“Maklum Bak Atul (sapaan akrab Khofiyatul Jannah), tidak usah kaget, melihat roti langsung ludes,
perut kami sudah keroncongan,” ujar Darna Ningsih melihat ekspresi Khofiyatul Jannah
kaget, melihat konsumsi langsung ambles, yang disambut tawa oleh yang lain.
Acara pun dimulai dengan sangat meriah. Sanggat Tikar mendapatkan
giliran tampil urutan kelima. Sebelum tampil mereka doa bersama.
“Ba’ Indah, aku deg-degan nih!” ucap Novia Verawati. “PD saja Vi..anak sanggar
pasti bisa,” kata Indah memberi semangat. Maklum, semua anak Sanggar Tikar
sebelum tampil sedikit grogi, karena ini baru pertama kali tampil pentas se-Jawa
Timur.
“Kalian tidak usah minder, dari tadi penampilan yang lain tidak ada
hubungannya dengan lingkungan, jadi kalian harus semangatl,” ujar K. Muhammad
Affan memberi semangat.
Sanggar Tikar tampil mulai pukul 20.45 WIB. Pukul 21.18 WIB, pementasan
Sanggar Tikar usai, yang kemudian dilanjutkan dengan menyanyikan lagu Mars
Lingkungan yang diiringi musik lokal dan petikan gitar K. Muhammad Affan.
Terdengar tepuk tangan meriah dan pujian dari ratusan penonton setelah
pementasan teater yang dimainkan Sanggar Tikar berakhir, yang mengangkat judul “Amarah Bumi “.
“Satu-satunya penampilan yang mampu menghipnotis penonton,” ujar K.
Muhammad Affan, menghampiri anak Sanggar Tikar yang bersiap-siap berganti
pakaian. Mereka pun mengucapkan syukur dengan tersenyum bahagia.
Menjelang pukul 10 malam, rombongan Sanggar Tikar bersiap untuk pulang.
Dalam perjalanan menuju mobil, Darna Ningsih salah satu anak sanggar, dipanggil
oleh salah seorang penontoh.
“Nak, kamu salah satu yang tampil tadi?” tanya bapak setengah baya
menghentikan langkah Darna Ningsih. “Iya, Pak?” jawab Darna. “Kalian sungguh
hebat! Pementasan kalian sangat bagus! Cara menjiwainya kalian sungguh bagus!” ujar
bapak setengah baya itu mengangkat dua jempolnya. Darna hanya tersenyum.
Dalam perjalanan pulang, anak Sanggar Tikar sibuk bercerita,
menyanyikan lagu Mars Lingkungan dengan diiringi lelucon Fatim, salah satu anak
Sanggar Tikar yang memang terkenal dengan komedinya. Setelah menempuh
perjalanan sekitar 30 menit, rombongan Sanggar Tikar tiba di sekolah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar