Rohmatin, XII IPA SMA 3 Annuqayah
Dalam rangka meningkatkan kepedulian terhadap lingkungan,
Badan Lingkungan Hidup (BLH) daerah
Jawa Timur bekerja sama dengan Yayasan
Kaliandra Sejati mengadakan
Kemah Hijau yang bertempat di Pantai Lombang, Batang-Batang, Sumenep.
Acara ini dilaksanakan pada tanggal 1-4 Juli 2012. Beberapa sekolah yang merupakan Sekolah Adiwiyata di Jawa Timur
ikut berpartisipasi dalam kemah ini. SMA 3 Annuqayah, walaupun bukan termasuk sekolah Adiwiyata, juga diundang untuk mengikuti acara ini.
Pantai Lombang tempatnya sangat indah dan dihiasi dengan cemara udang yang sangat indah dan langka. Demikian penjelasan salah seorang
panitia kemah yang berasal dari Kaliandra tentang alasan pemilihan pantai Lombang sebagai tempat Kemah Hijau pada
tahun ini.
“Ekonomi Hijau: ubah perilaku tingkatkan kualitas
lingkungan.” Demikian tema Kemah Hijau 2012.
SMA 3 Annuqayah mengirim lima orang delegasi. Empat delegasi dari siswa dan satu guru. Empat siswa
itu adalah saya sendiri, Anisah, Istianah Alifia, dan Sakiyah. Kami berangkat
pada Senin (1/7) sekitar pukul 12.45 WIB. Kepala SMA 3 Annuqayah, K. M.
Mushthafa, S.Fil., M.A., mengantarkan kami ke tempat tujuan yang ditemani oleh beberapa alumni SMA 3 Annuqayah, termasuk Koordinator Pemulung Sampah
Gaul (PSG), Indah Susanti.
Dalam perjalanan kami merasa deg-degan. Karena ini adalah kali pertama kami mengikuti
acara se-Jawa Timur. Dalam perjalanan,
kami diberi semangat oleh Indah Susanti. Kami juga diajari yel-yel untuk
menyemarakkan acara Kemah Hijau tersebut.
Pertama kami
mampir di kantor BLH Sumenep untuk menyerahkan surat tugas dan kami rencananya
akan berangkat bersama dari kantor BLH . Namun, sesampainya di sana rombongan kami sempat
kecewa karena ternyata orang BLH tidak ada. Akhirnya kami berangkat sendiri ke pantai Lombang.
Sesampainya di pantai lombang, sudah ada beberapa peserta
yang datang dan mayoritas dari luar Madura. Guru pendamping kami, Mus’idah
Amin, S.Pd.I., segera mengambil nomor antrean. Kami mendapat nomor delapan belas.
Sebelum dipanggil untuk mengambil formulir pendaftaran, kami sempat berpose di baliho Kemah Hijau.
Nomor undi delapan belas!
Setelah nomor antre dipanggil, kami pun
memenuhi panggilan. Kami diberi lima
lembar kertas. Kertas pertama berisi formulir dan
kertas yang lainnya berisi tata tertib dan jadwal kemah. Setelah pengisian
formulir selesai, kami menyerahkannya di ke panitia di kantor UPT Wisata Lombang. Di sana
sudah ada sekitar lima
panitia dari Kaliandra yang
bertugas. Kami diberi atribut kemah setelah kami menukarkan formulir kami.
Awalnya kami mengira bahwa kami akan setenda. Namun hal itu
jauh sekali dari kenyataan. Kami berada di tenda yang berbeda. Begitupun dengan
guru pendamping kami.
Sempat terjadi kegaduhan sebelum rombongan pengantar kami
pulang yang disebabkan hilangnya sandal salah seorang pengantar rombongan kami.
Walaupun sudah dicari ke mana-mana
saja, hasilnya tetap nihil. Sandal itu tetap tidak detemukan tanda-tanda
keberadaannya. Padahal sandal itu baru pertama kali dipakai oleh sang pemilik.
Akhirnya sang pemilik pulang tanpa menggunakan alas kaki.
Malam harinya, sekitar jam 19.30 WIB, acara
tasyakuran pembukaan dibuka oleh kepala Badan Lingkungan Hidup Jawa timur yang
dilanjutkan dengan acara pemotongan tumpeng. Beliau juga memberikan sambutan
sebelum acara kemah ini dibuka. Selain itu, kepala UPT Wisata Lombang juga
hadir dan ikut memberikan sambutan. Masyarakat sekitar pantai lombang juga
dilibatkan.
Senin (02/07)
Sekitar pukul 02.30
WIB dini hari, kami bangun
untuk mandi. Sebenarnya udara sangat dingin sekali. Namun, kami terpaksa harus
mandi walaupun waktu menunjukkan
dini hari.
Sekitar pukul 09.00 WIB, kami dipanggil ke tenda pembelajaran. Segala macam atribut
sudah kami pakai.
“Pin diharap untuk tidak dipakai sebelum acara penyematan
pin selesai,” ucap sang
presenter di depan tenda pembelajaran.
Setelah penyematan
pin tanda peserta oleh Bupati Sumenep, K.H. A. Busyro Karim, selesai,
acara berlanjut pada materi oleh UPT Lombang Kabupaten Sumenep dengan tema Upaya Konservasi Hutan Cemara
Udang Pantai Lombang Kab. Sumenep. Materi memakan waktu yang sangat singkat
karena tidak banyak yang dipaparkan oleh pemateri.
Sekitar
pukul 11.30 WIB hingga 13.00 WIB, acara pembagian kelompok dimulai. Semua peserta (kurang lebih
empat ratus orang) dijadikan sepuluh kelompok yang terdiri dari sekitar tiga
puluh siswa dari sekolah yang berbeda. Masing-masing kelompok melakukan
perkenalan setelah pembagian kelompok selesai. Selain itu, setiap kelompok juga
harus membuat yel-yel yang akan ditampilkan di acara selanjutnya. Setelah
serangkaian kegiatan kelompok selesai, semua peserta dipersilakan untuk
istirahat.
Pada pukul 14.00 WIB, semua peserta yang sudah
makan siang dipanggil ke tenda pembelajaran. Sebelum aktivitas selanjutnya
dimulai, semua peserta direfresh terlebih dahulu dengan beberapa game yang
dipimpin oleh Mas Tije dari
Kaliandra.
Kemudian masing-masing
kelompok mengambil tempat yang teduh di bawah rindangnya pohon cemara udang. Setiap pendamping memberikan game yang berbeda-beda namun
memiliki makna yang hampir sama. Game ini selesai sekitar pukul 16.30 WIB. Setelah itu, semua perserta kembali ke tenda masing-masing.
Setelah makan malam, semua peserta kembali dikumpulkan di tenda pembelajaran untuk mengikuti
materi. Begitupun dengan guru pendamping. Namun, tempat dan materi antara guru
pandamping dan peserta berbeda. Materi ini selesai sampai pukul 21.00 WIB.
Selasa (03/07)
Aktivitas pagi masih sama dengan sebelumnya. Namun, untuk materi
dimulai pukul 08.00 WIB. Tema materi yang pertama
“Pengelolaan Lingkungan Bersama Mobil Hijau”. Setelah materi selesai, panitia
meminta satu delegasi dari setiap kelompok untuk mengikuti satu panitia. Tidak
ada yang tahu mengapa panitia meminta delegasi tersebut. Namun, setiap kelompok
hanya menurut saja.
Untuk materi selanjutnya, sepuluh kelompok kemah ini dibagi
menjadi tiga kelompok besar. Dari ketiga kelompok besar ini mempunyai tugas
yang berbeda. Kelompok pertama mendapat tugas untuk mengkampanyekan kegiatan peduli lingkungan untuk daerah
pegunungan. Sedangkan kelompok dua mendapat tugas berkampanye di daerah perkotaan. Dan
kelompok tiga mendapat tugas berkampanye di daerah laut atau perairan. Setelah ketiga kelompok ini
menyelesaikan tugas masing-masing, dilanjutkan dengan tugas kampanye. Namun,
karena waktu tidak cukup,
kampanye dilanjutkan pada pukul 14.00 WIB.
Setelah dirasa cukup untuk istirahat, semua peserta kembali
ke tenda pembelajaran. Seluruh peserta berkumpul dengan kelompok masing-masing.
Setelah persiapan kampanye selesai, masing-masing mulai beraksi untuk
berkampanye. Tempat yang dipilih untuk pelaksanaan kampanye yaitu di bawah pohon cemara udang. Kampanye dimulai dari kelompok satu yang mendapat tugas
mengkampanyekan keadaan daerah pegunungun. Setelah kelompok satu selesai,
disusul oleh kelompok dua. Dan yang terahkhir kelompok tiga. Kampanye selesai
sekitar pukul 15.30 WIB.
Sebelum dibubarkan, seluruh peserta dikumpulkan untuk diberi
informasi tentang persiapan pelaksanaan Hari Lingkungan Hidup dan acara pentas
seni dari masing-masing kelompok yang akan digelar pada malam sebelum
pelaksanaan Hari Lingkungan Hidup.
Panitia mengimbau
bahwa acara peringatan Hari Lingkungan Hidup yang akan dilaksanakan pada
Rabu (4/7) harus meriah.
Alasanya karena acara ini akan dihadiri
oleh Gubernur Jawa Timur, Pak
De Karwo. Semua peserta kemah
hijau juga dilibatkan. Dan acara ini juga dimeriahkan oleh pameran dari
berbagai lembaga/sekolah yang mengikuti kegiatan kemah.
Untuk penyambutan kedatangan sang Gubernur, peserta kemah
diajari satu lagu yang dipimpin oleh sepuluh orang yang dipanggil sebagai perwakilan tadi. Semua peserta
sangat bersemangat menyanyikannya.
Untuk pentas seni, setiap kelompok harus menampilkan satu
penampilan untuk ikut memeriahkan acara pentas seni tersebut. Semua kelompok
menyetujui keinginan panitia. Setelah pengumuman selesai, masing-masing
kelompok mulai mendiskusikannya.
Sekitar pukul 20.00
WIB, semua peserta sudah
mulai merapat ke tenda pembelajaran.
Tanpa dikomando panitia, seluruh peserta sudah berkumpul dengan kelompok
masing-masing. Sebelum acara pentas seni dimulai, ada satu materi yang belum
terselesaikan. Materi ini dinarasumberi oleh Mas Heri dari Kaliandra. Setelah materi selesai, semua peserta
dikumpulkan di samping tenda pembelajaran untuk menyaksikan satu penampilan
unik. Penampilan ini bersangkut paut dengan materi yang disampaikan oleh Mas Heri. Penampilannya yaitu
berjalan di atas bara api. Mas Heri menawari seluruh peserta yang berminat
untuk mencoba. Tidak sedikit peserta yang mencoba untuk melakukan aksi ini.
Selanjutnya, disusul dengan acara pentas seni. Masing-masing
kelompok mulai beraksi di panggung kesenian dengan berbagai macam ekspresi.
Rabu (04/07)
Sekitar pukul 08.00 WIB, seluruh peserta sudah mulai
berkumpul untuk mempersiapkan serangkaian acara peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia. Semua peserta sudah siap
dengan segala macam atribut. Acara ini serasa sangat meriah sekali. Dari berbagai kalangan datang menghadiri acara
ini.
Kedatangan Gubernur sekitar pukul 09.00 WIB, disambut dengan berbagai macam lagu. Baik dari kader
lingkungan ataupun dari peserta kemah, bergantian menyanyikan lagu yang sudah
dipersiapkan sebelumnya. Selain itu, musik uldaul sumenep juga ikut memeriahkan penyambutan untuk Gubernur.
Acara dimulai sekitar jam 09.45 WIB. Pembawa
acara mulai membacakan serangkaian acara yang akan berlangsung. Tarian daerah
asal Sumenep, ‘muwang sangkal’, diletakkan di awal acara sebagai acara pembuka.
Bupati
Sumenep, K.H. A. Busyro Karim, memberikan sambutan. Kemudian dilanjutkan dengan
sambutan dari Gubernur Jawa Timur. Selain memberikan sambutan, beliau juga
memberi bantuan benih kepada beberapa kelompok petani dan PKK baik di Madura maupun di luar Madura secara
simbolis. Tidak hanya bantuan saja, beliau juga memberikan penghargaan
kalpataru, Adipura dan Sekolah Adiwiyata. Acara berlangsung dengan sangat
khidmat.
Setelah pembawa acara menutup acara, dilanjutkan dengan
penebaran tokek penyu dan burung di lokasi pantai Lombang sebagai wujud pelestarian
lingkungan di Hari Lingkungan Hidup Sedunia.
Sekitar pukul 12.30 WIB, acara peringatan Hari
Lingkungan Hidup Sedunia sudah usai. Namun, masih ada satu acara yaitu,
penutupan Kemah Hijau. Acara ini merupakan acara yang terakhir. Dalam acara
ini, tim Kaliandra memberikan
penghargaan kepada peserta terbaik. Tidak hanya itu, seluruh peserta Kemah
Hijau 2012 mendapat sertifikat. Setelah itu, setiap kelompok mengadakan foto
bareng sebagai dokumentasi.
Walaupun di awal
acara kami sempat merasa
tidak kerasan, namun di akhir acara, Kemah
Hijau memberi kesan yang sangat mendalam. Kami merasa berat untuk meninggalkan
pantai Lombang dan berpisah dengan seluruh peserta kemah walaupun kami tidak
begitu mengenal satu persatu.
Acara penutupan berakhir.
Kami pulang sekitar pukul 14.30
WIB dengan membawa seribu
kenangan terindah bersama kawan-kawan yang tidak tahu kapan kami akan bersua
kembali.
Walaupun sekolah
kami bukan Sekolah Adiwiyata, tapi sekolah kami adalah calon Sekolah Adiwiyata.
BLH Sumenep akan menggandeng kami menuju Sekolah Adiwiyata.
Kemah Hijau 2012, Go!
Salam Bumi! Pasti Lestari!
Salam Adiwiyata! Bisa!
Adiwiyata Mandiri!
Satu kata, satu hati, melangkah pasti, meraih adiwiyata
mandiri!
Jawa Timur! Jaya, Jaya, Luar Biasa!
2 komentar:
Selamat dan sukses menuju Sekolah Adiwiyata
Good!
Salut! :)
Posting Komentar