Susantie Octavia (XI IPA) & Ulfa Wulandari (XI IPS 1)
Guluk-Guluk—Hari Rabu 20 Februari SMA 3 Annuqayah mengadakan acara
bedah buku Makanan Sehat dalam al-Qur’an karangan Nyai Fairuzah Tsabit,
S.Ag, M.A. Bedah buku yang dilaksanakan di Aula Madaris III Annuqayah ini
mendatangkan dua narasumber selain penulis buku, yakni Nyai Fadhilah Khunaini Mukhtar dan Riza
Anami.
Pukul 08.15 WIB acara dibuka. Setelah membaca ummul Qur’an, acara
dilanjutkan dengan lantunan ayat suci al-Qur’an. Setelah itu Paduan Suara SMA 3
Annuqayah menyanyikan Mars Madaris III Annuqayah. Selanjutnya sambutan dari Ketua
OSIS dan K. M. Mushthafa, S.Fil, M.A. selaku kepala sekolah.
Dalam sambutannya disampaikan bahwa tujuan diadakannya bedah buku Makanan
Sehat dalam al-Qur’an ini karena buku tersebut merupakan karya Nyai
Fairuzah Tsabit, guru SMA 3 Annuqayah pemegang materi al-Qur’an. Yang kedua,
SMA 3 Annuqayah memiliki perhatian secara khusus pada bidang al-Qur’an. Sedangkan
alasan yang ketiga, karena siswa SMA 3 Annuqayah yang semuanya perempuan kelak akan
menjadi kunci kesehatan bagi keluarga.
Dalam pemaparan Nyai Fairuzah, disampaikan bahwa dalam hal makanan
tak cukup dengan sehat saja. Sebagai umat Nabi Muhammad hendaknya orang Islam
memperhatikan makanan sehat sesuai dengan kaidah-kaidah yang terkandung dalam
al-Qur’an baik dari segi cara memperoleh maupun mengkonsumsinya.
Nyai Fadhilah Khunaini Mukhtar menyampaikan, saat ini makanan yang
beredar di masyarakat tidak terkontrol sehingga tidak tercapai keseimbangan
gizi. Selain harus menyeimbangkan gizi, masyarakat juga harus mengetahui apa
yang dikatakan halal itu, apa yang dikatakan thayyib itu, dan bagaimana
cara memakannya.
Menurut Riza Anami, ada tiga aspek dalam makanan, yakni: alamiah,
ilmiah, dan ilahiah. Persoalan hidup yang paling mendasar banyak yang berangkat
dari persoalan makanan.
Sehat sering kali diidentikan dengan obat dan dokter. Namun, salah
satu ahli kesehatan mengatakan bahwa orang yang sehat atau sakit dapat dilihat
dari segi makanannya. Kenapa? Karena, sumber kesehatan terdapat pada makanan.
Perlu diketahui orang dataran tinggi Himalaya umurnya mencapai
120-140 tahun. Ternyata setelah diteliti mereka biasa makan buah dan sayuran
segar. Lain halnya dengan orang Madura yang tidak mau makan sayur. Padahal
sayur-sayur tersebut ada di pekarangan rumahnya dan kalau untuk dimasak tidak
perlu mengeluarkan uang. Begitu juga dengan orang Eskimo yang tiap harinya
makan ikan laut sehingga jantungnya bagus-bagus.
Jadi kalau ingin hidup sampai 100 tahun lebih dengan jantung yang
sehat, tirulah makanan orang dataran tinggi Himalaya dan orang Eskimo.
Setelah kedua penyaji selesai membedah buku Makanan Sehat dalam al-Qur’an,
Lu’luil Maknun selaku moderator membuka beberapa termin pertanyaan baik itu untuk
para undangan maupun siswa SMA 3 Annuqayah sendiri.
Acara berakhir sekitar pukul 12.00 WIB.