Jamilatur
Rohma, XA SMA 3 Annuqayah
Guluk-guluk—Pada hari Jum’at, 15 Februari
2013, diselenggarakan lanjutan kegiatan
Festival Film Jurnalistik (FFJ) yang juga dilaksanakan di Laboratorium (LAB)
IPA SMA 3 Annuqayah.
Dua
film yang diputar waktu itu adalah Shattered Glass dan Bang Bang Club. Dua film ini
tidak kalah menarik dari tiga film sebelumnya. Bahkan banyak undangan dan
peserta FFJ yang lebih suka terhadap kedua film ini.
Film itu dibuka dengan adegan Stephen Glass
(pemeran utama dalam film Shattered Glass) yang sedang memberi motivasi di
SMA tempatnya sekolah dulu berkaitan dengan dunia jurnalistik. Di depan kelas, ia menekankan bahwa seorang jurnalis
harus menulis beritanya sesuai dengan fakta. Ironisnya, di
akhir film ini terungkap bahwa 27 dari 40 artikel yang
dibuatnya adalah fiktif. Hal itu terungkap setelah artikelnya yang berjudul
“Hack Heaven” diterbitkan.
Acara
berjalan sebagaimana mestinya. Tapi
pada pemutaran film yang kedua, Bang Bang
Club, yang rencana diputar
pada pukul 13.30 WIB, kendala mulai
tampak. Dan itu berkaitan dengan hal yang paling
menentukan dalam terlaksananya kegiatan ini. Kendalanya berupa listrik padam. Akhirnya pemutaran
film juga harus diundur sampai listrik menyala kembali dan
banyak undangan dan peserta yang tidak datang.
Listrik
menyala sekitar pukul
14.00 WIB sedangkan jumlah undangan dengan peserta hanya bersisa 20
orang. Alternatifnya,
panitia menghubungi pondok-pondok di Sabajarin dan mengajak para santri yang tidak punya kegiatan untuk menghadiri kegiatan FFJ.
Walaupun ada
kendala yang dihadapi panitia, kegiatan FFJ
tetap terlaksana sebagaimana mestinya. Bahkan pada pemutaran film Shattered
Glass juga hadir wartawan dari Koran Madura.
Undangan
dan peserta cukup aktif dalam menanggapi dan bertanya seputar film yang
ditonton ataupun seputar dunia jurnalistik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar