29 Juli 2013

Belajar Disiplin Melalui RvM



Lu'luil Maknun, XII IPS 1 SMA 3 Annuqayah

Ketika ditanya mengenai disiplin, tentu sebagian dari kita akan menjawab: disiplin itu sama dengan tepat waktu, disiplin itu sama seperti halnya kita meletakkan sesuatu pada tempatnya, disiplin itu adalah peraturan. Dari berbagai macam definisi tentang kedisiplinan, saya benar-benar baru bisa merasakan dan membuktikannya setelah mengikuti kegiatan Ramadan vil Madaris (RvM). Betapa tidak? Dalam kegiatan RvM semuanya sudah terjadwal rapi, dan peserta RvM harus mengikuti jadwal yang telah ditetapkan tersebut.

Banyaknya aktivitas yang sudah terjadwal rapi tentu membuat saya tidak menyia-nyiakan hal tersebut. Selama mengikuti kegiatan RvM, saya memiliki target tersendiri bahwa sebisa mungkin saya harus tepat waktu dalam mengikuti seluruh kegiatan yang telah ditetapkan, terutama dalam mengikuti materi. Saya mengangap ini sebagai latihan untuk membiasakan diri saya disiplin dan berharap semoga latihan yang saya lakukan ini bisa menjadi oleh-oleh penting untuk diri saya dan lainnya ketika pulang ke rumah nanti.

Belajar untuk disiplin—lebih tepatnya belajar untuk tepat waktu—tidak semudah yang saya pikirkan. Ada sisi lain yang harus saya korbankan demi mengejar target ‘tidak terlambat’ tersebut. Tak jarang, saya harus mengorbankan mata saya yang masih enak-enaknya ingin tidur untuk segera bangun dan melakukan berbagai macam aktivitas sampai pukul 09.30 WIB. Tantangannya sangat terasa ketika saya mulai bangun tidur pada pukul 03.00 WIB kemudian dilanjutkan dengan mengikuti kegiatan siraman rohani yang dimulai pada pukul 04.45 WIB.

Sangat ingin rasanya ketika baru selesai shalat subuh kembali tidur bersama selimut dan bantal untuk menghilangkan rasa kantuk sekaligus rasa dingin. Tapi tentu saja saya lawan itu semua. Selesai shalat subuh—untuk menghilangkan rasa kantuk—saya mengajak beberapa teman saya untuk lari pagi disekitar halaman MTs sambil menunggu penyaji datang. Dan itu menjadi suatu hal yang tidak sulit saya lakukan ketika sudah beberapa kali mulai membiasakan diri.

Setiap materi yang dijadwal pada jam-jam tertentu, yang menurut saya jam itu adalah waktu untuk tidur, misalnya siraman rohani yang dimulai pukul 04.45 WIB dan bimbingan shalat yang dimulai pukul 08.00 WIB, saya selalu duduk di barisan paling depan. Karena dengan seperti itu saya bisa mengusir rasa kantuk saya.

Selain itu, mengajukan pertanyaan juga bisa menjadi salah satu alat untuk mengusir rasa kantuk. Karena dengan seperti itu pemateri akan merespons pertanyaan saya dan seolah-olah pemateri itu hanya bicara kepada saya, tidak kepada yang lain. Masak iya saya mau ngantuk di depan orang yang hanya bicara pada saya.

Jika tiga tahun yang lalu (waktu saya masih MTs) saya mengikuti kegiatan RvM dengan penuh ketidakikhlasan dan ketidaksabaran, tahun ini terasa sangat jauh berbeda. Karena saya mengikuti kegiatan RvM plus peraturan-peraturannya dengan ikhlas dan kalau bisa sesabar mungkin. Dan itu semua terasa lebih nikmat dan menyenangkan, seolah-olah kepribadian baru mulai membentuk karakter nyata dalam diri saya.

Terima kasih untuk semuanya: untuk pihak sekolah yang telah berkomitmen untuk tetap mengadakan kegiatan ini, panitia, dan tentu teman-teman yang telah menjadi ‘keluarga kecil’ bagi saya selama mengikuti kegiatan RvM ini.

Tidak ada komentar: