Lu'luil Maknun, XII IPS 1 SMA 3 Annuqayah
Ramadan kali ini, tiga belas hari saya habiskan di Sabajarin dengan
mengikuti kegiatan RvM (Ramadan vil Madaris). Awalnya saya pesimis bisa
mengikuti kegiatan tersebut, karena melihat begitu padatnya jadwal aktivitas
yang harus saya ikuti selama mengikuti kegiatan RvM. Bayangkan! dari mulai pukul
03.00 WIB saya harus bangun tidur dan melakukan berbagai macam aktivitas sampai
jam 09.30 WIB. Setelah itu saya akan kembali beraktivitas mulai pukul 12.30-21.30
WIB. Hah, untuk sejenak saya merasa menjadi manusia super sibuk yang harus
melakukan semuanya seolah-olah tanpa beban, seolah semuanya akan menjadi sebuah
rutinitas panjang.
Pagi-pagi sekali, yakni pukul 04.45 WIB, saya harus rela-rela
kedinginan untuk mendengarkan sirahaman rohani
yang disampaikan K. Wakid Yusuf. Bersyukur sekaligus terasa segar
rasanya bisa mendengarkan sirahaman rohani di saat yang tepat. Di saat batin saya kekurangan nutrisi dan
kembali membutuhkan energi keimanan.
Tak jarang, saat mengikuti siraman rohani yang bertempat di halaman
MTs ini saya jadi teringat rumah. Biasanya jam segini saya biasa menikmati
liburan panjang dengan tidur sepuasnya atau sudah mematung di depan televisi.
Tapi saat ini, saya berada di tempat yang saya yakin banyak manfaatnya dari sekadar
tidur atau menonton TV!
Selesai mengikuti siraman rohani—selesai kerja bakti—saya dan
teman-teman masih mengikuti kegiatan Bimbingan Shalat sebagai materi penutup—sebelum kembali lagi beraktivitas
pukul 12.30 WIB. Hmmm... saya pikir materi bimbingan shalat ini akan sama saja
dengan materi bimbingan shalat yang pernah saya baca di buku-buku.
Tapi, sebelum mengikuti materi ini untuk pertama kalinya, sempat
tersirat di pikiran saya: kenapa di RvM ini masih diadakan materi Bimbingan Shalat?
Bukankah sebagai siswi SMA kita semua tentu sudah paham betul mengenai shalat
dan kita tentu sudah ‘begitu baik’ mempraktikkan shalat? Lalu, kenapa masih ada
bimbingan semacam ini? Pertanyaan-pertanyaan saya itu sepenuhnya terjawab
setelah mengikuti materi tersebut, tentu juga karena di awal pertemuan, tutor
Bimbingan Shalat mengatakan, “Selama ini kita hanya mengetahui cara bershalat
yang baik dengan melihat secara langsung, dengan meniru, tanpa ada landasan
ataupun dalil yang kuat. Jadi, kita akan mempelajarinya secara lebih terperinci
lagi pada materi ini”.
Banyak materi tentang shalat yang saya ketahui selama mengikuti
materi bimbingan shalat. Awalnya saya tidak tahu bahwa gerakan dan bacaan
shalat yang baik, yang disunnahkan oleh Nabi seperti yang depelajari dalam
materi Bimbingan Shalat tersebut. Itu membuat saya bertanya-tanya: “diterima
gak ya shalatku selama ini?”
Siang hari saya dan teman-teman kembali menikmati materi. Materi
siang hari ada dua materi, yaitu al-Lughah ‘Arabiyyah dan English Language. Materi
al-Lughah ‘Arabiyyah dibimbing oleh Rofiq Suja’, M.Pd.I. Dalam mengikuti materi
bahasa Arab kita harus siap menyediakan kosa kata agar tidak kebingungan ketika
ditanya pemateri, sehingga dengan seperti itu kita terlatih untuk berani dan
terlatih untuk mempraktikkan bahasa Arab secara langsung.
Beda lagi dengan English Language. Sebelum memulai pelajaran, Mr.
Ahmad Hassan Tsabit yang dikenal akrab dengan panggilan Mr. Cha selalu memulai
materi dengan games yang bisa mengasah kemampuan kosa kata dan
ketangkasan peserta RvM. Untuk semakin mempermudah peserta RvM dalam memahami
pelajaran, Mr. Cha selalu mempersilakan kepada kami untuk maju ke depan dan
membuat contoh seperti yang telah diajarkannya dalam tenses.
Selain itu, Mr. Cha tidak lupa membekali kami dengan PR sebelum
materi berakhir. Dan untuk menghilangkan kebosanan dan juga kejenuhan, Mr. Cha
kadang-kadang juga memutarkan musik dan mengajak bernyanyi bersama sehingga
peserta RvM merasa santai dan dapat menikmati materi tersebut.
Setelah selesai shalat ‘Asar, yakni pukul 15.15-16.15 WIB, masih
ada kegiatan yang harus diikuti sebelum pembacaan Surah Yaasin bersama. Yaitu
materi Jejak Rasul yang dibimbing oleh Ustadz Izzul Muttaqin. Materi ini sama
dengan ceramah keagamaan, karena di dalamnya Ustadz Izzul Muttaqin selalu
menceritakan tentang pribadi-pribadi Rasulullah, kesabaran beliau, kegigihan
dan perjuangan beliau, dan hal-hal lain yang patut kita contoh sebagai ummatnya.
Selesai shalat tarawih, sebagai materi penutup, kami harus
mengikuti satu materi lagi, yaitu kajian tafsir yang dibimbing oleh K. M.
Mushthafa, S.Fil., M.A. Materi ini berlangsung pukul 20.30-21.30 WIB. Kajian
pokok dari materi tersebut adalah masalah keluarga yang dibahas di dalam
Al-Qur’an. Tentu saja kita tidak hanya membaca dan mengetahui ayat yang sedang
dibahas tersebut, tapi pembimbing juga membahas secara detail ayat yang sedang
dibicarakan. Selain itu, Pembimbing juga mengambil rujukan lain dari beberapa
ulama mengenai ayat yang sedang dibicarakan sehingga kami betul-betul paham apa
maksud yang terkandung di dalam ayat al-Qur’an yang sedang dibicarakan
tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar