Dua siswa colokan SMA 3 Annuqayah berjalan kaki dari arah timur perempatan Bherpenang untuk berangkat ke sekolah. Foto ini diambil pada 23 Januari 2011 pukul 6.30 WIB oleh M. Mushthafa. |
Lu’luil
Maknun, XI IPS 1 SMA 3 Annuqayah
Sebagai siswa
colokan di SMA 3 Annuqayah, saya tahu persis ‘suka duka’ yang dialami ataupun
dirasakan oleh siswa/santri colokan. Tidak mondok selama kurang lebih lima
tahun selama bersekolah di MTs 3 Annuqayah dan SMA 3 Annuqayah membuat saya
sedikit lebih tahu banyak hal apa saja yang harus ditempuh oleh seorang siswa
colokan demi sampai ke sekolah.
Dalam hal
ini saya akan sedikit bercerita tentang pengalaman saya—dan saya yakin
pengalaman ini cukup mewakili siswa/santri colokan yang lainnya.
Terlambat
Sampai di Sekolah, Capek Deh ??!!
Tiba di
sekolah tepat waktu bagi santri colokan membutuhkan disiplin diri yang tinggi.
Karena jika disiplin diri tersebut tidak dibiasakan maka santri colokan
tersebut akan menanggung risiko ketika sampai di sekolah. Misalnya saja dihukum
oleh pengurus OSIS karena terlambat dan sebagainya.
Sepertiga siswa
SMA 3 Annuqayah adalah santri colokan, dan tidak semua dari santri colokan
tersebut yang membawa kendaraan pribadi (sepeda motor), dan sebagian ada yang
diantar jemput oleh orang tuanya. Kebanyakan siswa colokan di SMA 3 Annuqayah
yang naik kendaraan umum, seperti juga saya. Nah, di sini ini titik kendala
bagi siswa colokan.
Ketika
akan berangkat sekolah siswa colokan minimal berangkat pukul 06.15 WIB karena
jika tidak begitu maka dia akan terlambat datang ke sekolah. Menunggu kendaraan
umum itu tidak tentu jam datangnya. Terkadang meskipun sudah menaiki kendaraan
tersebut, kendaraan tersebut masih menunggu antrean di suatu tempat untuk
mencari penumpang lain, sehingga apa yang terjadi??? Terlambat deh datang ke
sekolah!!!
Terlambat
datang ke sekolah merupakan hal yang wajar bagi siswa colokan, tak terkecuali
saya. Namun meskipun demikian bukan berarti saya tidak berusaha untuk tidak
terlambat datang sekolah. Itu juga tergantung nasib saya yang ‘mujur atau
tidak’ pagi itu. Karena selain harus menunggu kendaraan umum yang lamanya minta
ampun—dan terkadang saya kesal sendiri akan hal ini ketika menunggu kendaraan
umum di sebelah barat Gudang Garam Guluk-Guluk—saya juga harus terbekam di
dalam kendaraan tersebut karena si kenek ataupun si sopir masih mau mencari
penumpang lain !!!
Itu saja
membutuhkan kesabaran ekstra, karena saya tentu tak bisa dengan seenaknya saja
memaksa si sopir untuk segera berangkat. Emang itu mobil carteran apa ??!!
So, buat
kalian yang menjadi siswa colokan biasakan diri kalian untuk disiplin berangkat
ke sekolah. Berikut ada tipsnya loh:
- Persiapkan barang-barang yang akan dibawa keesokan harinya dan masukkan segera ke dalam ransel. Jangan sampai ada yang ketinggalan.
- Bangun pagi-pagi. Kalau tidak ada yang membangunkan usahakan menghidupkan alarm.
- Harus membagi waktu setepat mungkin. Misalnya kamu bangun jam 5 pagi dan mau berangkat sekolah pukul 06.15 WIB. Maka perkirakan kira-kira berapa menit waktu yang kamu butuhkan untuk mandi, sarapan, memakai seragam, dan sebagainya, sehingga target waktu yang kamu persiapkan mencukupi.
- Jangan menunda-nunda untuk mandi ataupun sarapan. Segeralah lakukan.
- Lets go to school ......... !!!
Sekitar sepertiga siswa SMA 3 Annuqayah adalah colokan. |
Pulang Sekolah, melas banget !!!
Menjadi siswa colokan tantangannya bukan hanya
ketika berangkat sekolah, tapi juga ketika pulang sekolah. Nah, loh, kok bisa
??!! Kebayang gak sih pulang sekolah panas-panas banget atau malah hujan-hujanan
terus kamu berdiri seperti patung di gerbang sekolah untuk menunggu kendaraan
ataupun jemputan. Melas banget kan !!?? Itu mendingan sob, tapi ada yang lebih
parah lagi, yaitu berdiri sendirian di gerbang !!!???
Pulang sekolah terkadang menjadi hal yang
menyebalkan karena harus mematung puluhan menit untuk menunggu kendaraan umum.
Dan tak jarang, itu membuat capek dan membosankan.
Terkadang mendapat kendaraan masih ada lagi
cobaannya, yaitu di dalam kendaraan
tersebut sesak oleh penumpang yang lain. Kebayang gak kalau salah satu di antara
penumpang itu ada yang membawa ayam, barang dagangan, dan lebih parahnya lagi
ada yang membawa ikan bahkan kambing. Hah... dalam hal ini bukan hanya
kedisiplinan yang perlu dibiasakan tapi juga kesabaran ekstra!!!
1 komentar:
Yang sabar ya...,ibu dulu juga begitu saat mash jd siswa,smpe saat inipun msh begitu..,pesan ibu setiap langkah kita iringi dengan sholawat.
Posting Komentar