06 Mei 2007

Kebersihan Vs Sampah

Membahas masalah kebersihan sampah dan lingkungan tidak akan pernah ada ujungnya. Pada kenyataannya sampah masih “berkeliaran” dimana-mana. Lingkungan semakin rusak karena ulah tangan-tangan manusia itu sendiri. Daerah yang banyak tumpukan sampah dan sering berlangganan banjir yaitu ibu kota Indonesia, Jakarta, yang setiap tahun selalu dihampiri banjir. Secara geografis kota Jakarta memang terletak di daerah dataran rendah yang selalu menerima limpahan air dari Bogor. Selain letak geografisnya yang begitu rawan, banjir tahunan jakarta juga disebabkan karena kurangnya perhatian masyarakat terhadap kelestarian dan kebersihan lingkungan, hingga banyak terjadi ilegal logging yang menyebabkan gundulnya sebagian besar hutan Indonesia. Jika seseorang tahu akan pentingnya kebersihan bagi kehidupan kita, maka orang tersebut tidak akan membiarkan alam rusak dan akan berusaha untuk melestarikannya.
Kita semua sudah tahu bahwa manusia adalah khalifah di muka bumi ini, maka sudah sepantasnyalah kita melastarikan alam, menjaga, merawat, dan mengelolanya. Jangan salahkan alam jika murka atau terjadi bencana, karena pada dasarnya manusialah yang menyebabkan kerusakan-kerusakan yang terjadi. Manusia terlalu rakus dan tamak, selalu merasa kurang dan tidak pernah peduli terhadap alam. Coba kita lihat kenyataan yang ada di negara kita, hutan kita yang berfungsi untuk mencegah banjir dan juga mencegah terjadinya longsor, saat ini sudah banyak yang gunduli. Jika memang manusia itu bertanggung jawab, maka mereka tidak akan membiarkan lahan itu kosong begitu saja, mereka akan berusaha agar lahan itu tetap terisi. Untuk mengisi kekosongan itu maka kita wajib untuk menanami kembali pohon-pohon yang telah ditebang, Karena pohon tersebut dapat menahan tekanan dan mampu menyerap air sehingga bencana banjir dan longsor akan sedikit berkurang.
Kebudayaan semakin meningkat sesuai dengan perkembangan zaman, makin lama tingkat Ilmu Pengetahaun dan Tekhnologi (IPTEK) dan dunia industri makin berkembang dan persenjataanpun makin maju, beberapa contohnya seperti bom atom, nuklir dan lain sebagainya. Seiring dengan perkembangan industri, yang menimbulkan efek samping atau dampak negatif, seperti halnya pencemaran lingkungan yang disebabkan oleh limbah pabrik.
Beda lagi dengan kerusakan alam dan habitatnya yang disebabkan racun yang dibuat oleh manusia, seperti meracun ikan yang ada di laut. Padahal bukan hanya ikan yang akan punah, terumbu karangpun dan makhluk hidup lainnya yang ada di laut juga akan mengalami kerusakan. Jika ikan sudah diracun, bagaimana dengan nasib orang yang mata pencahariannya sebagai nelayan, yang pastinya akan mengalami kesulitan untuk memperoleh ikan dengan jumlah yang banyak.
Apa yang tidak diberikan alam pada kita? Alam menyediakan segalanya untuk manusia, mulai dari tumbuh-tumbuhan, ikan di laut, bahkan gas alam yang kita miliki. Sekarang tugas kita bagaimana mengelola alam itu dengan baik agar tetap lestari. Kita dapat memulainya dari hal-hal kecil terlebih dahulu misalnya tidak membuang sampah sembarangan. Setidaknya kita berpikir, dengan membuang sampah sekecil apapun akan berakibat fatal. Memang sangat sepele sekali, tapi dengan tidak membuang sampah sekecil itu berarti kita sudah peduli terhadap lingkungan dan kita sudah menjaga kelestarian alam. Sampah yang menumpuk akan menjadi sarang nyamuk dan menjadi salah satu penyebab datangnya sumber penyakit salah satu contohnya, yaitu munculnya nyamuk Cikungunya yang lagi marak-maraknya menjadi perbincangan. Namun disini lucunya, ada manusia meninggal karena tumpukan sampah. Hal ini benar-benar lucu, bagaimana tidak, jika kita hanya mau membuang sampahnya saja dan tidak mau membersihkannya.
Sampah yang hanya dipandang sebelah mata bagi kabanyakan masyarakat, ternyata dapat memberikan manfaat bagi kita, asalkan kita dapat mengelola sampah dengan baik. Salah satu caranya yaitu dengan memilah atau membedakan antara sampah organik dan nonorganik. Kedua sampah tersebut dapat kita manfaatkan asalkan kita bisa mengolahnya. Sampah organik bermanfaat bagi lingkungan, salah satu contohnya seperti kotoran ayam yang dapat dibuat pupuk. Bulu ayam yang juga dapat kita manfaatkan, kita dapat memanfaatkan bulu ayam tersebut menjadi sebuah kemucing atau kipas. Kalau sampah yang yang nonorganik bisa dibuat apa??!. Sampah nonorganik adalah sampah yang terbuat dari bahan kimia. Seperti selang sedot, kaleng susu, kardus, botol Aqua, botol kecap dan lain sebagainya. Beda dengan sampah organik yang memang murni atau alami dari alam tanpa bahan kimia.
Dari contoh-contoh sampah nonorganik di atas dapat kita manfaatkan, seperti halnya selang sedot yang dapat kita rangkai menjadi bunga hias, kaleng susu dapat kita manfaatkan untuk membuat lampu teplok dan kardus yang sudah rusak dapat kita perbaharui lagi yaitu dengan cara mandaur ulang. Bukankah kita sering menjumpai orang-orang pencari kardus, mereka semua mencari kardus tidak lain untuk memperbaharui kardus yang telah rusak dengan cara menjualnya kepada suatu industri yang memang bekerja untuk mendaur kardus, agar kardus yang rusak tadi dapat kita manfaatkan kembali. Selain kita dapat memanfaatkan kembali kardus tersebut, kita juga dapat memperoleh uang dari hasil penjualan kardus.
Namun kebanyakan orang tidak mau untuk memilah sampah, baik sampah organik dan non organik. Hal ini terjadi tidak lain karena besarnya rasa gengsi, karena dengan memilah sampah dan mengumpulkansampah dia merasa derajatnya rendah, padahal di sisi Allah, kita semua sama, hanya tingkat ketaqwaan dan keimanan kitalah yang membedakannya.
Sebenarnya semua yang ada dimuka bumi ini bermanfaat dan berguna bagi manusia, asalkan manusia itu tahu bagaimana cara mengolah dan menggunakannya dengan baik. Jadi untuk itu kita perlu terampil dalam mengolah kekayaan alam ini agar semua yang ada dimuka bumi ini tidak sia-sia dan dapat berguna bagi semua penghuni dunia.
Untuk itu marilah kita berlomba-lomba dalam melestarikan alam dan lingkungan, agar alam dan lingkungan kita tetap lestari.


mesy (XI A SMA 3 Annuqayah)

1 komentar:

M. Faizi mengatakan...

ta'awanunya tidak cuma dalam ala birri wat taqwa, tetapi yang jelas kongkret juga dalam hal kebersihan. Setuju......