26 November 2008
Klub Penerjemah Madaris 3 Annuqayah
Khazinah (XII IPS)
GULUK-GULUK—Klub Penerjemah Perpustakaan Madaris 3 Annuqayah adalah salah satu unit kegiatan di lingkungan Madaris 3 Annuqayah yang dimulai dari awal bulan Februari 2008 yang lalu. Kegiatan rutin mereka adalah menerjemah teks bahasa Inggris ke dalam bahasa Indonesia. Saat mulai beraktivitas, anggota 16 siswa dari MTs 3 dan SMA 3, dan 2 mahasiswa STIKA. 18 anggota klub ini dibagi dalam kelompok; setiap kelompok terdiri dari 2 orang.
Setiap Jum’at sore pukul 15.30 WIB anggota Klub Penerjemah berkumpul untuk mempresentasikan hasil terjemahan kelompok yang mendapat giliran. Hasil terjemahan kelompok itu kemudian dibahas dan disunting bersama. Sedangkan buku yang diterjemah dipilih dari koleksi yang ada di Perpustakaan Madaris 3 Annuqayah, yakni Nasreddin the Clever Man karya Sugeng Hariyanto (Penerbit Kanisius, 2005).
Pada awal Oktober 2008, hasil terjemahan Klub Penerjemah ini didokumentasikan dalam bentuk buku. Dalam buku dokumentasi tersebut, terdapat pula teks bahasa Inggris yang diterjemahkan, dan disajikan sedemikian rupa sehingga pembaca dapat secara langsung membaca karya terjemah tersebut sambil membandingkannya dengan teks asli. Beberapa ilustrasi dalam buku dokumentasi itu dibuat oleh Anisah, siswa SMA 3 yang merupakan salah satu anggota klub. Klub Penerjemah sudah menggandakan buku tersebut sebanyak 40 eksemplar dan dibagikan pada perpustakaan-perpustakaan yang ada di Annuqayah, seperti perpustakaan STIKA dan MA 1 Annuqayah putra dan putri.
Pada tanggal 19-22 Oktober 2008 kemarin Klub Penerjemah membuka pendaftaran bagi anggota baru. Banyak siswa Madaris 3 yang mendaftar untuk ikut dalam kegiatan klub. Semuanya berjumlah sebanyak 28 orang, yang terdiri dari siswa 20 orang, dan 8 merupakan mahasiswa STIKA.
Setelah penerimaan anggota baru, Klub Penerjemah dibagi dua kelompok berdasarkan atas tingkat pendidikan. Pertama adalah kelompok siswa yang terdiri dari MTs dan SMA, sedangkan kelompok kedua adalah kelompok mahasiswa. Bahan yang diterjemah juga berbeda. Kelompok siswa MTs dan SMA menerjemahkan buku Nasreddin the Foolish Man, sedangkan untuk kelompok yang kedua yang terdiri dari mahasiswa menerjemah salah satu bagian dalam buku yang berjudul The Qur‘an Women and Modern Society karya Asghar Ali Engineer.
Berikut adalah beberapa komentar atas karya terjemahan yang sudah didokumentasikan:
”Luar biasa. Terjemahan yang mulus dan enak dibaca. Menunjukkan potensi yang mustinya tak boleh disia-siakan. Salut.”
Rika Iffati Farihah, penerjemah dan penyunting lepas,
tinggal di Yogyakarta
“Hasilnya sangat bagus, tapi saya lebih suka pada prosesnya yang kreatif dan berani keluar dari pengapnya formalitas dan rutinitas belajar di kelas-kelas formal yang sering menjemukan dan tidak memotivasi. Inilah salah satu proses belajar yang perlu ditiru dan dikembangkan dalam semua disiplin di sekolah yang berorientasi kualitas, bukan sekadar menjadi ‘kios’ ijazah.”
Ach. Maimun Syamsuddin, penulis dan penerjemah, dosen STIK Annuqayah, kandidat doktor UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
“Karya ini menceritakan kesemrawutan dunia dan jalan keluarnya dengan cerita sederhana. Bahasa yang digunakan sebagaimana percakapan sehari-hari, namun kaya makna. Keberhasilan
para siswa sekolah tingkat menengah ini patut mendapatkan apresiasi karena mereka telah menyelami kedalaman pesan moral dari sang tokoh termasyhur, Nasruddin Hoja, melalui pengalihbahasaan yang cemerlang.”
Ahmad Sahidah, penulis dan penerjemah, alumnus Annuqayah, kandidat doktor pada Departemen Filsafat dan Peradaban Universitas Sains Malaysia
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar