Jamilatur Rohma, XI IPS 2 SMA
3 Annuqayah
Guluk-Guluk—Hari Senin,
28 Oktober 2013, OSIS SMA 3 Annuqayah menyelenggarakan Bedah Buku Puisi dengan
judul Api Bawah Tanah karya Raudal Tanjung Banua. Acara yang
dilaksanakan di Laboratorium IPA SMA 3 Annuqayah ini berlangsung cukup meriah.
Setelah acara
pembukaaan yang dimulai pukul 14.00 WIB, acara kedua adalah pembacaan puisi
oleh Nur Wahidah Idris. Dan setelah itu langsung dilanjutkan dengan diskusi
yang diserahkan langsung kepada penyaji sekaligus pengarang buku tersebut yaitu
Raudal Tanjung Banua.
Pada awal dikusi, dia
menyampaikan bahwa daerah pertama yang ingin didatangi setalah penerbitan bukunya
itu adalah Madura, karena salah satu inspirasi pada pembuatan bukunya adalah
kekayaan yang ada d pulau garam ini baik budaya maupun masyarakatnya.
Dia memaparkan bahwa seorang penyair harusnya pernah mengalami proses kreatif. Proses
kreatif sendiri bisa dari diskusi kecil-kecilan, membaca buku ataupun dengan melakukan perjalanan
seperti dirinya.
Karena pesantren di antaranya menjadi tempat lahir
bibit-bibit unggul di bidang
sastra, Raudal menekankan bahwa penyair ketika
menulis puisi harus mempertimbangkan persoalan faktual negaranya. Jadi di dalamnya bukan hanya ada keindahan kata
tapi juga harus ada perpaduan makna.
Penulis yang sempat
melanjutkan studinya di Yogyakarta itu menambahkan bahwa puisi harus punya daya
kejut dan daya pencerahan yang akan menjadi identitas dalam karya sastra itu
sendiri.
Setelah diskusi penyaji
memberi kesempatan kepada para peserta yang seluruhnya adalah siswa SMA 3 Annuqayah untuk bertanya. Pada sesi ini para
peserta sangat aktif mengajukan beberapa pertanyaan tentang puisi dan tentang proses
kreatif penulis.
Acara bedah buku ini selesai
pukul 15.50 WIB.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar