08 Juni 2010

OPTIMA-3, Optimalkan Purna Pendidikan Siswa SMA 3 Annuqayah

Ummul Karimah, siswa kelas XII IPA SMA 3 Annuqayah

Bagi siswa kelas akhir tingkat SLTA, mungkin sekaranglah waktunya santai dan berleha-leha. Tapi tidak bagi siswa SMA 3 Annuqayah. Mereka kini disibukkan oleh tanggung jawab yang mulia. Tantangan yang sulit namun memikat.

Setelah melalui proses penggodokan, dari acara pra OPTIMA-3 (Orientasi Pengabdian dan Terapan Intelektual Madaris 3 Annuqayah) selama 3 hari (16-18/04), dan OPTIMA-3 selama 5 hari (20-24/04), siswa kelas akhir SMA 3 Annuqayah akhirnya diresmikan untuk magang di masing-masing unit Madaris 3 Annuqayah (28/04-02/05). Siswa yang berjumlah 57 orang itu dibagi menjadi 5 kelompok untuk ditugaskan di lembaga SMA, MI, MTs, perpustakaan, dan MRC (Madrasah Resources Center).

Selama pelaksanaan OPTIMA-3 ini, para peserta disuguhi berbagai materi. Di antaranya tentang: mencari jaringan (mengembangkan wawasan dalam mencari mitra), menjadi pemimpin yang profesional, perempuan karier, analisa diri, dan masih banyak yang lainnya. Adapun nara sumber dari materi-materi tersebut adalah para dosen yang telah lulus pasca sarjana S2. Hal tersebut sengaja dilakukan panitia agar OPTIMA-3 kali ini benar-benar dapat mengasah kecanggihan intelektual siswa.

“Kalau tahun-tahun sebelumnya nara sumbernya guru SMA 3 Annuqayah sendiri, sekarang kami persembahkan yang baru. Semoga siswa bisa lebih semangat,” tambah Hamilatun, alumnus siswa SMA 3 Annuqayah yang merupakan ketua panitia dalam acara tersebut.

Selain mengikuti materi pada siang hari, mereka juga disibukkan oleh kegiatan pada malam hari. Yakni mereka mengaji al-Qur’an bersama selepas makmum Maghrib dan Isya’. Usai mengaji mereka harus bersiap-siap mengikuti pengajian kitab kuning yang diisi oleh K.H. Wakid Yusuf, guru bidang studi Nahwu (ilmu yang mempelajari cara baca kitab yang baik) di SMA 3 Annuqayah. Setelah itu barulah mereka bisa berkumpul untuk bercerita tentang suka-duka yang mereka rasa.

Inspirator kegiatan OPTIMA-3, K.H. Ahmad Hazim, menuturkan bahwa acara ini awalnya adalah tuntutan untuk mengkondisikan siswa kelas akhir. Hal ini dirasa sangat perlu untuk direalisasikan dalam sebuah kegiatan, mengingat adanya kecaman dan tudingan dari beberapa guru dan masyarakat sekitar yang mengatakan bahwa biasanya siswa kelas akhir bersifat nakal dan tak bisa diatur. Lebih-lebih saat mereka menunggu kelulusan. Maka untuk mengantisipasi kejadian-kejadian yang tidak diinginkan, lalu diadakanlah acara OPTIMA-3—tiga kegiatan yang disatukan dalam satu paket ini.

“Awalnya siswa memang bersikap frontal dan tidak mau diatur dalam bentuk apa pun. Tapi setelah acara yang berasal dari kata bakti alumni ini dibungkus dalam serangkaian kegiatan yang menarik, mereka lantas merasa asyik dan ketagihan. Alhamdulillah sudah tiga kali berjalan sejak 2008 lalu,” papar bapak pengasuh Pondok Pesantren Annuqayah daerah Nurul Hikmah yang kini menjabat sebagai guru bidang studi sejarah di SMA 3 Annuqayah ini.

Mereka amat menikmati momen ini. Tak ada protes terlontar dari mulut mereka atau bahkan aksi demo. Mereka lalui hari-hari dan kebersamaan yang hampir usai itu. Tawa, air mata, dan sulaman kisah berwarna juga ikut menyaksikan betapa persahabatan dan persaudaraan begitu melekat dalam jiwa mereka.

Kebersamaan itu sangat terasa saat mereka bermalam di SMA 3 Annuqayah selama 5 hari dalam acara tersebut. Hingga jadwal yang padat tak menjadi masalah bagi mereka. Bahkan mereka terus memancarkan aura semangat yang menagalir sepanjang hari.

Semangat yang begitu merah itu, salah-satunya dirasakan oleh Siti Nujaimatur Ruqayyah. Dara asal desa Tambuko yang pernah meraih teladan pada tahun 2006 di tingkat MTs ini mengaku tak kan menyia-nyiakan saat-saat terakhir bersama teman-temannya dalam keadaan lemah dan loyo. Ia juga mengaku akan memberikan yang terbaik bagi Madari 3 Annuqayah.

“Saya tak tahu apa yang harus saya berikan untuk lembaga. Saya pun tak punya apa-apa, kecuali pengabdian yang bisa saya terapkan dalam acara OPTIMA-3 ini. Saya akan maksimalkan pengabdian yang hanya sebulan ini untuk memberikan yang terbaik. Kawan, ayo semangat! Semangat!” ungkapnya sambil mengepalkan tangan dan mengangkatnya tinggi-tinggi.

Acara OPTIMA-3 ini memang dirasa sangat bermanfaat bagi seluruh kalangan Madaris 3 Annuqayah. Baik guru maupun siswa itu sendiri. Selain dapat membantu mengurus Madaris 3, OPTIMA-3 juga dapat membantu alumni mengembangkan intelektual untuk menghadapi dunia baru dan tantangan zaman.

Mencetak kader yang berwawasan luas dan berakhlakul karimah memang merupakan visi-misi lembaga Madaris 3 Annuqayah. Madaris 3 Annuqayah adalah sebuah lembaga yang berada di bawah naungan Annuqayah. Di dalamnya terdiri 3 unit lembaga. Nama lembanganya: MI, MTs, dan SMA.

Jika di lembaga-lembaga pesantren lain ada yang dibaur dengan para santri putra, namun lain halnya dengan lembaga ini yang hanya dikhususkan untuk kaum hawa. Para siswa Madaris 3 Annuqayah ini diasah untuk dapat menjadi kader yang berguna bagi bangsa dan agama.

“Kegiatan OPTIMA-3 ini sangat berpengaruh sekali bagi mental siswa. Jadi jangan sia-siakan kegiatan ini. Mari asah intelektual kalian saat ini. Lalu tuangkan saat kalian telah menjadi manusia yang benar-benar manusia,” saran M. Faizi dengan nada memberi semangat.

Apresisasi juga diberikan oleh H. Mahfud Manaf, selaku Kepala Sekolah di lembaga MI 3 Annuqayah. beliau mengaku bahwa OPTIMA-3 kali ini benar-benar sangat bermanfaat bagi lembaganya. “Kalau ada kelas kosong, mereka bisa ngisi dengan belajar dan bermain bersama anak-anak. Jadi tak ada waktu belajar yang terbuang. Dan saya lihat anak-anak senag dengan para peserta OPTIMA-3 ini,” tuturnya.

Hingga pada akhirnya, akan tiba saatnya air mata berlinang dan menetes dari mata bening para siswa. Lantaran begitu berat hati mereka meninggalkan lembaga tercinta. Namun pada kenyataan yang ada, mau tidak mau mereka harus melangkahkan kaki membawa ribuan kenangan manis yang mereka rajut sedari dulu. Mereka harus meneruskan perjalanan panjang untuk menuju titik sempurna: cita, citra, dan cinta.

Kawan, melajulah! Perahu menantimu di seberang sana.

Bawalah nama Madaris 3 Annuqayah dalam setiap derap langkahmu. Harumkan ia dengan citramu. Lalu kembalilah lagi ke Madaris 3 barang sebentar. Untuk sekedar mewarnai kembali cacatan tercecer di antara rumput-rumput liar halaman sekolah. Atau untuk memberikan seluruh jiwa dan ragamu seutuhnya.


Tulisan ini dimuat di Forum Muda Kompas Jawa Timur, 22 Mei 2010.

Tidak ada komentar: