M. Kamil Akhyari, kontributor NU Sumenep Online
Guluk-Guluk - Perpustakaan menjadi ujung
tombak sebuah lembaga pendidikan. Kemajuan institusi pendidikan salah
satunya bisa dilihat dari fasilitas perpustakaan yang dimiliki.
Banyaknya koleksi buku yang dimiliki menandakan sejauh mana sekolah bisa
dikatakan maju.
Namun, sekalipun perpustakaan yang dimiliki megah dengan ribuan bahan
bacaan yang dimiliki terkadang pengunjungnya bisa diitung dengan jari.
Menurut Kepala SMA 3 Annuqayah Guluk-Guluk M. Mushthafa, untuk
menumbuhkan minat baca siswa butuh cara kreatif untuk memikat siswa
rajin mengunjungi perpustakaan tanpa harus ada unsur paksaan.
Dalam rangka menumbuhkan minat baca siswa, Sabtu (25/2), bersamaan
dengan pemberlakuan tata tertib baru sekolah, SMA 3 Annuqayah meresmikan
program “Mengantarkan Perpustakaan ke Ruang Kelas” di Madaris 3
Annuqayah, Guluk-Guluk untuk mendukung visi-misi Perpustakaan Madaris 3
Annuqayah.
Menurut Mushthafa, program tersebut untuk menjawab dua persoalan.
“Dalam rangka membangkitkan minat baca siswa di sekolah dan sekaligus
sambil menunggu guru yang belum masuk kelas, maka saya pikir akan
menarik kiranya jika kita mencoba mengantarkan perpustakaan ke ruang
kelas,” katanya.
Bahan bacaan 600 hingga 700 kata yang diberikan kepada siswa diambil
dari buku, majalah, koran, dan internet. Sekolah tidak membatasi buku
tertentu, “Yang pada dasarnya dibuat dengan asumsi bahwa kriteria ini
akan menjaga mutu tulisan sekaligus akan cocok untuk mereka yang belum
terbiasa membaca, dengan kata lain, bisa membangkitkan semangat
membaca,” jelasnya.
Program tersebut ditargetkan, dalam satu tahun pelajaran siswa dapat
membaca paling sedikitnya 100 tulisan. “Jika dalam satu tahun pelajaran
siswa membaca paling sedikit 100 tulisan bermutu, maka dalam tiga tahun
mereka akan telah membaca 300 tulisan! Saya pikir target ini masih
sangat mungkin berlipat ganda,” targetnya.
Saat ini setiap hari siswa membaca satu sampai dua tulisan yang telah
diketik ulang dengan desain menarik dan disertai kamus kecil terhadap
bahasa ilmiah atau asing.
Sampai Minggu (18/3), tulisan yang telah siap diberikan kepada siswa 34 tulisan dan sekitar 25 tulisan masih dalam proses.
Berita ini dikutip dari Website NU Sumenep, 19 Maret 2012.