24 Januari 2010

MI 3 Annuqayah Membatik


Muhammad-Affan, Waka Kesiswaan MI 3 Annuqayah

Tepatnya mulai hari Kamis tanggal 31 Desember 2009 lalu, Madrasah Ibtidaiyah 3 Annuqayah menambah satu lagi kegiatan ekstra-kurikuler: membatik. Ide membatik muncul dalam obrolan santai ketika anak-anak hadir pada kegiatan Sanggar Pelangi yang dilaksanakan setiap hari Kamis sore. Kemudian ide itu oleh salah satu fasilitator disampaikan kepada Kepala MI 3 Annuqayah, H.M. Mahfud Manaf, A.Md.

Seperti biasa, dengan penuh semangat beliau merespons. “Itu usulan bagus. Silakan dianggar semua kebutuhannya, nanti dananya bisa diambil ke bendahara,” katanya.

Selain itu, beliau juga sering menegaskan tentang pentingnya modal keterampilan teknis bagi anak-anak. “Saya sangat mendukung kegiatan semacam ini. Selain bimsus, MI 3 memang perlu mengembangkan kegiatan yang lebih mengarah ke keterampilan dan kecakapan teknis,” lanjutnya.

Bahan-bahan yang dibutuhkan dalam kegiatan membatik di antaranya: kain putih, kompor, wajan, canteng (alat tulis kain).

Pada pertemuan pertama, anak-anak dibagi menjadi 4 kelompok. Mereka diberi sepotong kain dan alat tulis/pensil. Selanjutnya, mereka mulai menggambar atau melukis bunga-bunga di atas kain tersebut. Kain yang sudah digambar kemudian diberi malan. Malan adalah salah satu bahan berbentuk padat dan meleleh jika dipanaskan. Cairan malan dioleskan pada kain putih yang sebelumnya sudah digambar oleh anak-anak.

“Di sini anak-anak hanya menggambar dan membubuhi malan di atasnya. Untuk proses pewarnaan kain ini nanti kita bawa ke pengrajin batik. Selain karena kita belum punya bahannya, prosesnya sangat berat jika dilakukan oleh anak-anak. Yang paling penting, mereka tahu cara dan prosesnya,” kata tutor, menjelaskan.

Kegiatan ini dilaksanakan setiap hari Selasa sore diikuti oleh sebagian besar siswi-siswi MI 3 Annuqayah.

07 Januari 2010

Pengurus OSIS SMA 3 Annuqayah Gelar Acara Nonton Bareng Film “King”


Ummul Karimah, XII IPA SMA 3 Annuqayah

Guluk-Guluk—Untuk kedua kalinya OSIS SMA 3 Annuqayah menggelar acara nonton bareng, Sabtu (31/12) kemarin. Jika pada (26/03) lalu film yang disajikan adalah film Laskar Pelangi, maka pada kesempatan kali ini OSIS menyajikan film istimewa berjudul King.

Film yang bercerita tentang keinginan keras seorang ayah untuk menjadikan anaknya yang bernama Guntur menjadi seorang pemain bulu tangkis hebat itu diputar di halaman SMA 3 Annuqayah dan dihadiri oleh 300 siswa, 2 guru putra, 5 guru putri Madaris 3 Annuqayah, beberapa Kepala Sekolah di lingkungan Annuqayah, 16 undangan OSIS, dan 5 orang masyarakat sekitar. Bahkan 20 alumni MTs 3 dan SMA 3 Annuqayah juga turut hadir untuk menonton film yang disutradarai oleh Ari Sihasale tersebut.

Sebenarnya acara tersebut akan dilaksanakan pasca ujian akhir smester gasal. Namun karena semangat pengurus OSIS SMA 3 Annuqayah yang begitu menggebu akhirnya acara tersebut digelar dengan persiapan waktu selama 3 hari. Mus’idah, pembina OSIS SMA 3 Annuqayah dalam sambutannya mengatakan bahwa anak-anak OSISnya pada periode kali ini memang mempunyai semangat yang keras. “Bukan SMA 3 Annuqayah kalau tidak mengadakan acara dengan persiapan yang terburu-buru,” tuturnya sambil tersenyum dan menunjukkan 2 jempol tangannya pada panitia yang mengambil posisi di samping panggung. “Selain itu kami ingin selalu menjadi yang pertama,” tambahnya.

Sebelum pemutaran film yang dimulai tepat pukul 21.00 WIB itu, tampak siswa yang tergabung dalam anggota Sanggar Tikar SMA 3 Annuqayah mengobrak-abrik panggung lewat aksi teaternya yang bertema Indonesiaku. Vita, sapaan akrab dari Nur Amaliah Safitri, salah satu guru Bahasa dan Sastra Indonesia di SMA 3 Annuqayah yang menjadi pelatih dalam komunitas sanggar tersebut tampak geleng-geleng kepala. “Saya cukup salut dengan akting mereka, sebab hanya sehari mereka berlatih namun tak tampak kekakuan,” katanya.

Tak jauh berbeda dengan Ernawati yang juga pembina sanggar tersebut. Awalnya ia mengaku getir sebab ia takut anak-anaknya tidak tampil maksimal. “Mana mungkin latihan hanya selama 1 hari? Tapi syukurlah ternyata mereka tampil dengan baik,” ungkapnya.

Acara yang dilaksanakan oleh OSIS SMA 3 ini benar-benar meriah. Hal ini tak hanya terbukti dengan penampilan teater anak Sanggar Tikar, namun juga oleh puisi duet berjudul Ayah karya M. Faizi yang dibacakan oleh Siti Nujaimatur Ruqayyah (17), dan Ummul Karimah (17). Ini diakui oleh Ulfatul Lu’luah, siswa kelas XII IPA SMA 3 Annuqayah yang mengatakan terhanyut lewat air mata yang mengalir saat lirik untuk ayah itu dibacakan. “Tanpa terasa air mata saya menetes satu-satu. Saya jadi teringat semangat bapak untuk mencetak saya menjadi sukses yang tak ditampakkan pada saya. Bapak… Saya rindu,” katanya.