Anisah, siswi XI IPA SMA 3 Annuqayah, Koordinator Riset Tim Pupuk Organik School Climate Challenge Competition British Council
Desa Sentol Daja Kecamatan Pragaan Sumenep merupakan salah satu tempat sosialisasi kami yang kedua. Hari Jum’at (8/5) kemarin, dalam perjalanan, kami mengalami banyak rintangan berupa hujan yang mengguyur badan mobil kami, sehingga lorong yang kami lewati menjadi licin karena tidak beraspal. Setelah sampai di tempat tujuan, ternyata hujan masih belum juga reda sehingga kaki kami terasa berat mengangkat sepatu kami.
Kedatangan kami disambut dengan penuh hormat. Setelah kami dipersilakan masuk, ternyata tempat acara sosialisasi kami gentingnya bocor dan hal itu sungguh di luar dugaan kami. Sosialisasi tersebut dihadiri sekitar 40 orang dari Fatayat NU Sentol Daja Pragaan Sumenep dan sebagian yang lain sudah ada yang pulang, karena menurut mereka kami tidak jadi hadir karena hujan. Akan tetapi, yang lain ada yang setia menunggu kami dengan penuh rasa sabar. Meskipun seperti itu, sosialisasi kami tetap berjalan dengan lancar sesuai dengan apa yang kami inginkan meskipun di sana-sini ada kekurangan.
Sosialisasi kami tidak berbentuk dialog, tapi formatnya sharing bersama. Dengan adanya sharing bersama, mereka tidak begitu malu dan terbuka dengan kami. Setelah acaranya selesai, Ibu Mus’idah yang menjadi semacam moderator langsung membuka sesi pertanyaan. Akan tetapi, meskipun dibuka pertanyaan, tidak ada satu orang pun yang bertanya. Akhirnya ada seorang siswi yang merupakan anggota dari Fatayat NU Sentol Daja yang berani bertanya tentang berapa lamanya pupuk jerami yang siap untuk dipakai. Dialog pun menjadi cair dan mengalir. Bahkan ada yang dari mereka yang menyatakan ingin membeli pupuk kami, tapi kami langsung menanggapi bahwa pupuk kami tidak dijual karena kami masih dalam tahap percobaan.
Sesudah acara selesai kami tidak langsung pulang. Kami masih mampir ke rumah teman kami yang kebetulan rumah teman kami tersebut dekat dengan tempat yang kami kunjungi. Dan di sana kami diberi hidangan buah-buahan seperti pisang dan jeruk yang masih segar-segar yang mana buah jeruk tersebut baru dipetik dari pohonnya. Setelah itu tepat pukul 16.00 WIB kami langsung pulang dengan penuh kegembiraan. Padahal saat berangkat kami diliputi dengan penuh kebimbangan dan kekhawatiran. Tapi alhamdulillah pulangnya kami diberi kebahagiaan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar