29 April 2016

Hari Buku bersama “Gubuk Cerita”



Zaimatul Ummah, Siswa SMA 3 Annuqayah, XI IPA
 
Guluk-Guluk, 23 April 2016. Bertepatan dengan Peringatan Hari Buku Sedunia, Perpustakaan Madaris 3 Annuqayah kedatangan seorang tamu. Namanya Ragil Cahya Maulana, seorang pustakawan dari Malang. Ragil adalah pendiri komunitas Gubuk Cerita, yang merupakan perpustakaan berjalan dan lebih aktif dalam upaya menggerakkan semangat dan etos membaca. 

Menurutnya, perpustakaan yang berbentuk ruangan, memiliki keterbatasan dan cenderung lebih berfokus pada hal-hal yang bersifat administratif saja. Sebaliknya, gubuk cerita menginformasikan dan mendatangkan buku-buku yang tersedia kepada media-media sosial. Hal ini, dianggapnya jauh lebih efektif. Itulah beberapa alasan didirikannya komunitas ini.

Adapun format peminjamannya adalah dengan mengantar dan menjemput buku tersebut kepada pembaca secara cuma-cuma. Selain kegiatan pinjam-meminjam, Gubuk Cerita juga mengadakan kegiatan menyampul buku bersama. Tujuannya adalah agar peminjam mampu belajar merawat buku dengan baik.

Di samping itu, komunitas gubuk cerita juga mengadakan pembacaan buku dan diskusi bersama. setelah memilih genre buku yang ingin dibaca, para pembaca kemudian membahasnya secara mendalam dan detail sehingga pembaca tidak hanya mampu menghadirkan isi secara tekstual, namun juga secara kontekstual.

Dari pemaparan Ragil, dapat disimpulkan bahwa perpustakaan yang baik tak hanya mengelola ruang pustaka yang bersifat formalitas pinjam-meminjam dan penataan buku, namun lebih dari itu, yaitu bagaimana membangun pengembangan dan kemampuan membaca secara efektif. Diskusi yang dimulai bakda ashar dan dihadiri oleh pustakawan dan beberapa orang siswa itu berangkhir pada pukul 17.00.

26 April 2016

Malkan Junaidi Bicara Facebook dan Asmara


Maulida Amalia, XII IPA SMA 3 Annuqayah
 
16 April 2016: Pagi ini, berlangsung diskusi seputar remaja, asmara, dan media sosial, khususnya Facebook, di SMA 3 Annuqayah. Tema acara adalah: “Remaja, Asmara, dan Facebook”. Acara ini ditempatkan di laboratorium IPA. Para peserta adalah siswi kelas akhir.  

Acara dimulai pada pukul 09.00. Sebelum acara inti dimulai, ada sesi pembacaan puisi oleh Rif’atul Hasanah. Gadis yang  kerap disapa Rina ini membacakan puisi bapak Malkan Junaidi, pemateri kali ini, atas permintaan dari K. M. Faizi.

Sebagaimana diketahui, Bapak Malkan adalah seorang penyair. Bukunya yang berjudul “Di Bawah Cahaya yang Terpancar dari Ingatan Terhadapmu” akan didiskusikan di dalam acara Festival Cinta Buku, INSTIKA, di Aula Assyarqawi siang nanti. Menurut K. Faizi, Malkan Junaidi juga seorang petani. Dia menggarap sawahnya sendiri. Lebih dari itu beliau juga aktivis Facebook. Hampir seharian dia berada di warnet. Oleh karena itu, dia sangat paham perilaku dan modus anak remaja serta dan dunia asmara mereka di media sosial. “Maka, layak dan pantas kalau dia bicara itu semua di hadapan kalian,” imbuh K. Faizi   

Penyair kelahiran Blitar ini menyampaikan materi seputar Facebook, remaja, dan asmara, serta lika-likunya. Tema itu memang dipilih khusus oleh pihak sekolah untuk memberikan bekal kepada para siswa yang akan lulus sebagai bekal dan modal pergaulan, terutama dalam menghadapi dunia luar yang tentu akan sangat berbeda ketimbang mereka masih menjadi siswa di pondok pesantren, “Karena sebentar lagi mereka harus beradaptasi dengan lawan jenis, lingkungan yang berbeda dengan pesantren yang setiap harinya akan mungkin berpapasan dan bertemu dengan cowok, bukan hanya cewek melulu seperti  di sini,” ujar Ibu Mus’iedah, selaku waka kesiswaan sekaligus penggung jawab acara tersebut.

Dalam penyajiannya, bapak Malkan Junaidi mewanti-wanti agar cewek cewek sangat berhati-hati dalam menggunakan Facebook, menggunakan  sebaik-baiknya dan pula berhati-hati dengan para cowok. Menurutnya, cowok  itu tipikal orang yang ngomong dulu, baru berpikir belakangan.

Sebelum pindah pada sesi beincang-bicang ringan dengan para audien, kami disuguhi pemutaran video puisi karya beliau, “Catatan Rio Manfred untuk Vivian Paloma”. Sehabis nonton video berlalu, acara selanjutnya adalah bincang-ringan dengan 3 orang penanya.