26 April 2016

Malkan Junaidi Bicara Facebook dan Asmara


Maulida Amalia, XII IPA SMA 3 Annuqayah
 
16 April 2016: Pagi ini, berlangsung diskusi seputar remaja, asmara, dan media sosial, khususnya Facebook, di SMA 3 Annuqayah. Tema acara adalah: “Remaja, Asmara, dan Facebook”. Acara ini ditempatkan di laboratorium IPA. Para peserta adalah siswi kelas akhir.  

Acara dimulai pada pukul 09.00. Sebelum acara inti dimulai, ada sesi pembacaan puisi oleh Rif’atul Hasanah. Gadis yang  kerap disapa Rina ini membacakan puisi bapak Malkan Junaidi, pemateri kali ini, atas permintaan dari K. M. Faizi.

Sebagaimana diketahui, Bapak Malkan adalah seorang penyair. Bukunya yang berjudul “Di Bawah Cahaya yang Terpancar dari Ingatan Terhadapmu” akan didiskusikan di dalam acara Festival Cinta Buku, INSTIKA, di Aula Assyarqawi siang nanti. Menurut K. Faizi, Malkan Junaidi juga seorang petani. Dia menggarap sawahnya sendiri. Lebih dari itu beliau juga aktivis Facebook. Hampir seharian dia berada di warnet. Oleh karena itu, dia sangat paham perilaku dan modus anak remaja serta dan dunia asmara mereka di media sosial. “Maka, layak dan pantas kalau dia bicara itu semua di hadapan kalian,” imbuh K. Faizi   

Penyair kelahiran Blitar ini menyampaikan materi seputar Facebook, remaja, dan asmara, serta lika-likunya. Tema itu memang dipilih khusus oleh pihak sekolah untuk memberikan bekal kepada para siswa yang akan lulus sebagai bekal dan modal pergaulan, terutama dalam menghadapi dunia luar yang tentu akan sangat berbeda ketimbang mereka masih menjadi siswa di pondok pesantren, “Karena sebentar lagi mereka harus beradaptasi dengan lawan jenis, lingkungan yang berbeda dengan pesantren yang setiap harinya akan mungkin berpapasan dan bertemu dengan cowok, bukan hanya cewek melulu seperti  di sini,” ujar Ibu Mus’iedah, selaku waka kesiswaan sekaligus penggung jawab acara tersebut.

Dalam penyajiannya, bapak Malkan Junaidi mewanti-wanti agar cewek cewek sangat berhati-hati dalam menggunakan Facebook, menggunakan  sebaik-baiknya dan pula berhati-hati dengan para cowok. Menurutnya, cowok  itu tipikal orang yang ngomong dulu, baru berpikir belakangan.

Sebelum pindah pada sesi beincang-bicang ringan dengan para audien, kami disuguhi pemutaran video puisi karya beliau, “Catatan Rio Manfred untuk Vivian Paloma”. Sehabis nonton video berlalu, acara selanjutnya adalah bincang-ringan dengan 3 orang penanya.  




Tidak ada komentar: