Ruka'iya, siswa kelas XII IPA SMA
3 Annuqayah
Guluk-Guluk—Untuk pertama kalinya
guru pengajar Seni Budaya yang kini sedang mengajar siswi kelas XII baik IPA
maupun IPS di SMA 3 Annuqayah mengadakan
suatu proses pembelajaran yang begitu menyenangkan. Dalam
metode pembelajarannya kali ini, beliau mengundang seseorang yang cukup
berpengalaman dalam bidang seni, khususnya dalam bidang mengolah
gambar dengan menggunakan komputer.
Kali ini guru pengajar seni budaya
yang bernama M. Mushthafa, S.Fil., M.A membuat sensasi baru dalam metode
pembelajaran yang digunakan terhadap murid-muridnya. Seperti
yang telah kita ketahui, mayoritas para guru apabila sedang mengajar pasti
terpaku pada buku yang akan dipelajari. Namun beliau tidak. Karena selain terpaku pada buku juga berisi wawasan-wawasan umum yang
tidak membuat anak-anak itu gaptek.
Kegiatan belajar mengolah gambar
dengan komputer (yakni dengan program
Adobe Photoshop dan CorelDraw) ini berlangsung selama dua kali tatap
muka dengan penyaji yang berbeda, yakni pada hari Sabtu dan Ahad, 24-25
Desember. Penyaji yang diundang sebagai pemberi materi pada pertemuan pertama
yakni, K. Muhammad Affan, S.Ap. Beliau memaparkan tentang Adobe Photoshop. Tempatnya
di Laboratorium IPA SMA 3 Annuqayah.
Dalam pemaparannya beliau menjelaskan terlebih dahulu
tentang apa
itu Photoshop
agar siswa bisa punya gambaran awal. Pada saat dimulai beliau langsung menjelaskan di hadapan para siswa
dengan menggunakan LCD proyektor sehingga dapat memudahkan penjelasannya.
Photoshop adalah program visual (gambar) dan dapat mengasah otak kanan
(imajinasi, emosional). Pada kesempatan
kali ini siswa belajar dan praktik langsung dengan tiga pembahasan yaitu memasang efek pada gambar
dan teks, menggambar sederhana, dan memoles gambar (edit gambar).
Setelah pembahasan selesai, para siswa dapat
menikmati langsung bagaimana caranya menggunakan Photoshop seperti yang telah dipaparkan penyaji. Media
pembelajaran yang digunakan untuk praktik ialah komputer. Ada dua komputer dan dua laptop. Sehingga siswa
dibagi menjadi empat kelompok. Siswa yang hadir bukan hanya siswa kelas XII
saja melainkan dari kelas X dan XI juga ikut hadir sebagai undangan yang memang
diminta sendiri oleh guru pengajar Seni Budaya.
“Para siswa begitu senang dengan dilaksanakannya
acara ini karena merasa menemukan sesuatu yang baru dan tidak mudah bosan
dengan suasana pendidikan yang menggunakan cara seperti itu-itu saja. Seperti halnya duduk di bangku sekolah dan harus mendengarkan penjelasan
guru tanpa adanya media lain yang dapat menarik minat siswa agar supaya senang
dengan materi yang diterangkan. Tentunya juga bermanfaat bagi siswa,” tutur Wiwin Wahyuni, siswi kelas XII IPA.
Selain itu, dari asyiknya praktik, siswa lupa
waktu jam pulang. Kebetulan ketika acara ini berlangsung, hari-hari sekolah tak
seperti biasanya dan pelajaran belum aktif dikarenakan SMA 3 Annuqayah baru selesai mengadakan
ujian semester ganjil dan saat itu masih diadakan remedi untuk siswa yang nilainya di bawah rata-rata.
Pada hari berikutnya, yakni hari Ahad, materinya tentang CorelDraw yang dipaparkan oleh
Badrus Shaleh.
Beliau sangat berpengalaman dalam hal itu. Ia banyak berkarya dengan CorelDraw.
Ketika memaparkan beliau mengatakan bahwa hidupnya
dibiayai dari CorelDraw. Dia juga termasuk perintis CorelDraw di Annuqayah. Spontan siswa tercengang dan mengucapakan “wow…”
serempak. Hal itu tambah membuat siswa bergairah untuk terus menyimak
penjelasannya dan tak mau ketinggalan.
Pembahasan sesi
CorelDraw membutuhkan waktu yang lebih banyak dibandingkan
materi hari pertama.
Pelajaran CorelDraw di hari itu ada lima
pembahasan tapi karena waktunya tidak
cukup sehingga berkurang satu menjadi empat yakni, membuat sampul majalah , membuat
logo, membuat poster, dan membuat file JPG/BMP.
Dari hari pertama dan hari kedua,
pada saat siswa sedang praktik, para penyaji masih membimbing dan mendampingi termasuk
juga guru pengajar Seni Budaya, M. Mushthafa. Hal ini
bertujuan agar siswa dapat lebih memahami secara langsung materi yang sudah diberikan.
Seusai acara, pengajar Seni Budaya
mengharapkan agar ada tindak lanjut dari diadakannya acara ini, yakni dengan
membentuk kelompok yang mendalami Photoshop dan CorelDraw, karena di Annuqayah putri
belum ada kelompok yang secara mendalam dapat menggunakan Adobe Photoshop dan
CorelDraw.
1 komentar:
Terimakasih telah berbagi cerita pelaksanaan kegiatannya, sangat menarik (:
Posting Komentar