29 Oktober 2011

Menyoal Asupan Makanan dalam Tubuh

Masluhatun, siswi kelas XI IPS 1 SMA 3 Annuqayah

Seperti yang telah diberitahukan sebelumnya, kegiatan diskusi lintas-benua yang diadakan oleh OSIS SMA 3 Annuqayah akan dilaksanakan beberapa kali. Seri kedua dilaksanakan hari Selasa 25 Oktober di tempat dan waktu yang sama (yakni usai jam sekolah), dengan penyaji dan tema yang berbeda. Peserta yang hadir lebih banyak dibanding seri pertama, yakni putra 11 orang dan putri 65 orang.

Tema diskusi kali ini adalah “Food Security and Food Quality.” Penyajinya adalah seorang wanita berjilbab bernama Rany Agustina Susanti (biasa dipanggil Rany). Rany menyelesaikan S1-nya di ITB, Bandung, jurusan teknik kimia dan melanjutkan S2 di kampus dan jurusan yang sama. Saat ini Rany berkesempatan belajar di Ghent University, Belgia, dalam rangka Lotus-Erasmus Student Exchange Program yang disponsori Uni Eropa.

Di awal pembicaraannya Rany banyak bercerita tentang pengalamannya. Kemudian benar-benar masuk ke materi setelah lebih dari 30 menit. Dan selama 30 menit kemudian materi disampaikan dengan lugas tentang bagaimana makanan yang baik dan dibutuhkan oleh tubuh, dan asupan apa saja yang dibutuhkan tubuh. Kadang-kadang, Rani juga membandingkan makanan di Indonesia dengan makanan di Eropa. Seperti kualitas coklat di Indonesia dan di Eropa, dan masalah-masalah makanan yang lain.

Setelah Rany selesai memberi pemaparan, dibukalah sesi dialog. Dan ternyata banyak peserta yang mengacungkan tangan dan bertanya. Di termin pertama ada 5 penanya dan di termin kedua lebih banyak lagi yaitu 10 penanya. Pertanyaannya bermacam-macam. Ada yang bertanya kenapa orang luar negeri tidak makan nasi dan lebih banyak makan daging? Jawabannya, karena padi hanya bisa ditanam di daerah tropis. Bahan makanan pokok yang cocok tumbuh di Eropa adalah gandum. Gandum tidak cukup baik untuk tanah di daerah beriklim tropis tapi cocok tumbuh di daerah beriklim subtropis.

Antusiasme peserta putra dan putri dalam bertanya sangat baik. Bahkan ada pertanyaan dari peserta putra yang membuat peserta lain tertawa. Atau ada pertanyaan dari peserta putri yang membuat penyaji sulit untuk menjelaskan karena waktu yang terbatas sedang pertanyaannya butuh penjelasan yang sebenarnya bisa cukup panjang.

Yang menjadi kendala acara ini adalah suara dari Rany yang kurang jelas terutama untuk pendengar yang berada di belakang. Demikian komentar peserta setelah diskusi berakhir. Ternyata itu disebabkan oleh jaringan internet (telkom-speedy) yang sedang agak bermasalah di sore itu. Akan tetapi, peserta secara umum cukup puas karena sudah mendapatkan banyak pengetahuan baru dari diskusi ini.

Tidak ada komentar: