07 November 2010
SMA 3 Annuqayah Mengkader Jurnalis
Ummul Karimah, alumnus SMA 3 Annuqayah
GULUK-GULUK—Pada hari Jum’at (05/11) kemarin, SMA 3 Annuqayah menggelar acara pelatihan jurnalistik. Acara yang dilaksanakan dengan sederhana ini bermula dari semangat kepala SMA 3 Annuqayah, M. Mushthafa, yang menginginkan agar blog Madaris 3 Annuqayah tetap aktif dan semarak. Akhirnya keinginan tersebut mendapat respons semangat dari beberapa siswa yang mendaftar untuk mengikuti acara tersebut.
Acara yang dimulai pada pukul 09.05 WIB itu bertempat di perpustakaan Madaris 3 Annuqayah dengan difasilitasi langsung oleh M. Mushthafa. Para peserta yang berjumlah 10 orang tampak antusias dalam memperkenalkan diri dan bercerita pengalaman menulis mereka.
“Acara semacam ini sudah lama tidak ada. Saya jadi ingat Februari 2008 lalu. Dulu sampai serius bikin panduan jurnalistik. Ini bukunya saya bawa,” kenang M. Mushthafa sambil menunjukkan buku bersampul biru kepada seluruh peserta.
Acara tersebut berjalan santai tapi serius, sampai-sampai hujan yang turun amat deras di pertengahan acara tak menjadi masalah dan bahkan tak dihiraukan oleh peserta.
Siti Nur Aini, siswa kelas XII IPS, mengatakan bahwa acara ini mengasyikkan, tidak terlalu tegang dan keterangan mudah dicerna serta dipahami. “Penyampaian Ra Mushthafa selalu disertai contoh sehingga saya langsung ngerti,” tambahnya.
Dalam penyampaiannya di bagian awal, M. Mushthafa memancing siswa dengan beberapa pertanyaan mendasar. Seperti, mengapa berita perlu ditulis, mengapa siswa perlu menulis berita padahal sudah ada wartawan, dan apa fungsi citizen journalism (jurnalisme warga) yang kini marak diperbincangkan.
Peserta antusias untuk menjawab sehingga sedikit demi sedikit pertanyaan-pertanyaan itu dapat terjawab dengan sendirinya. Barulah setelah itu, M. Mushthafa memberi pendalaman materi tentang penulisan berita.
M. Mushthafa juga menyampaikan beberapa syarat yang harus dimiliki oleh seorang jurnalis. Salah-satunya adalah harus punya rasa ingin tahu, peka, dan punya naluri berita. “Seorang jurnalis tidak perlu menunggu ada acara atau kejadian, tapi mengkaji hal-hal sederhana dan dapat mengambil sisi menariknya,” paparnya.
Pada pukul 11.00 WIB peserta dibubarkan untuk istirahat dan berlatih menulis berita apa saja. Mereka sepakat untuk berkumpul pada pukul 13.00 WIB. Pada sesi terakhir, semua peserta membacakan karya masing-masing yang langsung dikomentari oleh M. Mushthafa.
“Jadi kalau 1 bulan masing-masing yang hadir di sini menulis satu berita saja, berapa karya dalam setahun? Pasti blog Madaris 3 Annuqayah akan ramai. Anak-anak, saya tunggu karyanya,” pungkasnya sambil memasukkan kamera ke dalam tasnya.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
3 komentar:
Adek-Adekku. Saya di sini juga menunggu karya-karya kalian. Siap menjadi pembaca setia Blog M-3.
***TETAP SEMANGAT***
Akhirnya, mimpi kita menjadi kenyataan. Jurnalisme warga adalah jawaban warga terhadap persoalan yang hadir di tengah-tengah masyarakat sendiri.
Orang lain tak sepenuhnya memahami kita karena mereka tak sepenuhnya hadir. Namun, pandangan liyan tetap penting.
Sama dengan Siti Nujaimatur, saya menunggu dengan setia berita-berita lain tentang Annuqayah.
Ayo tajamkan pena! Menulis...menulis...dan menulis...
salam kreatif....
Posting Komentar