Ekatur Rahmah, XII IPA SMA 3 Annuqayah
Ahad (14/02) yang lalu, tim Pemulung Sampah Gaul (PSG) Madaris 3 Annuqayah menghadiri undangan di Nurul Islah, Serah, Bluto, Sumenep. Sebelumnya, bersama Ibu Musidah S.Pd.I., guru pembimbing, kami melakukan persiapan untuk presentasi di acara tersebut.
Pada pukul 13.00 WIB, kami berangkat menuju Nurul Islah, lembaga yang akan kami kunjungi kali ini. Di tengah perjalanan kami mengalami sedikit kesulitan menuju tempat tersebut berhubung kawasan tersebut adalah kawasan baru. Hal ini diungkapkan oleh Indah Susanti, ketua PSG. “Kami merasa tersesat, sebab di antara kami belum pernah ke sana jadi kami sangat mengalami kesulitan,” tuturnya.
Setelah kami bertanya kepada beberapa orang yang kami temui di jalan, akhirnya pada pukul 14.30 WIB kami sampai di tempat tujuan. Awalnya kami menduga pesertanya adalah siswa SMA/mahasiswa seperti pada presentasi sebelumnya di Bluto. Ketika kami melakukan presentasi, dugaan kami meleset. “Ternyata pesertanya adalah siswa SMP yang sebenarnya kalau dilihat dari ukuran tubuh mereka lebih cocok masih duduk di bangku SD,” tambah Indah dengan tertawa.
Pada akhirnya presentasi yang sudah kami persiapkan sebelumnya kurang maksimal. Para peserta yang jumlahnya sekitar 30 siswa yang mayoritas belum banyak memahami tentang Global Warming itu terlihat bingung. Saat kami memaparkan bahaya sampah, akhirnya kami pun kebingungan dan memilih menggunakan bahasa Madura untuk memudahkan mereka memehami presentasi kami. Tapi dari kejadian tersebut kami mendapatkan sebuah pelajaran, bahwa kami harus lebih siap lagi ke depannya.
Bersama menguningnya langit senja, kami meninggalkan Nurul Islah dengan harapan apa yang telah kami lakukan dan kami perjuangkan dapat bermanfaat bagi mereka, sehingga generasi alam berwawasan lingkungan terus tumbuh dan terus tumbuh.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar