Radar Madura, Sabtu, 10 Januari 2009
SUMENEP-Said Abdullah Institute (SAI) memberi dukungan moral terhadap SBL (sekolah berbasis lingkungan). Salah satunya ke SMA 3 Madaris Annuqayah, Guluk-Guluk, yang dianggap peduli lingkungan dan limbah.
Berdasarkan data, SMA 3 Annuqayah ini memberi kompetensi pembelajaran tambahan terhadap peserta didiknya. Yakni, sekolah mewajibkan siswa memiliki tanaman asuh di sekolahnya. Setiap siswa bertanggung jawab atas hidup matinya pohon yang ditanam.
Selain itu, siswa menjadi "pemulung" sampah nonorganik. Sampah itu kemudian diolah menjadi souvenir. Seperti, tas, vas bunga, miniatur meja-kursi makan, hiasan dinding, dan lainnya.
Pembina SAI MH Said Abdullah menilai, SMA 3 Annuqayah enak ditiru dan perlu. Sekolah ini memiliki nilai plus. Yakni, sekolah ikut menyelamatkan bumi dengan cara menanam tanaman di lingkungan sekolahnya yang memberikan hawa sejuk di sekolah.
Selain itu, sekolah mendidik siswanya untuk bertanggung jawab. Minimal, mereka memulai yang bermanfaat bagi ekosistem dan lingkungan sekitarnya.
Manfaat lainnya, kata Said, sekolah mendidik siswanya kreatif. Buktinya, siswa tidak malu menjadi "pemulung" dan mengolahnya kembali menjadi benda yang bermanfaat. Karena itu, anggota DPR RI ini memberikan apresiasi. Sebab, di zaman ini banyak orang enggan berbuat hal-hal kecil yang manfaatnya besar.
Apalagi, jika sekolah membangun jaringan untuk pemasaran karya siswanya. "Saya respek dengan sekolah yang inovatif dan kreatif," kata Said usai tukar cinderamata dari sekolah ke SAI dan sebaliknya.
Sebelumnya, penanggung jawab SMA 3 Annuqayah, Musthafa, mengaku mengikutkan siswanya ke berbagai pelatihan. Baik di tingkat regional maupun nasional.
Buah dari keseriusan ini, SBL di SMA 3 Annuqayah mengikuti berbagai kegiatan. Bahkan, dalam bulan ini ikut dalam lomba sekolah berwawasan lingkungan yang digelar British Council. "Jika menang, mungkin kami menjadi duta SBL yang harus terbang ke luar negeri," kata lulusan filsafat UGM ini optimistis.
Usai tukar cinderamata, rombongan SAI yang terdiri atas MH Said Abdullah (pembina), Yanuar Herwanto, Habib Amak, Habib Bidin, KH Muhadjir (fungsionaris), Didik Prasetiono (mantan KPU Jatim), Bambang Prayogi, dan Hunain Santoso (pendukung SAI) membezuk pengasuh Ponpes Annuqayah, KH Mahfud Husaini dan KH Hamidi Hasan yang sedang sakit. Acara diakhiri dengan salat Jumat di masjid ponpes. (abe/advertorial)
URL: http://www.jawapos.co.id/radar/index.php?act=detail&rid=56569
Tidak ada komentar:
Posting Komentar